Analisis Stabilitas Tanah Timbunan pada Badan Jalan dengan perkuatan Geotekstil dan Replacement menggunakan Plaxis 2D (Studi Kasus : Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Medan – Banda Aceh)
Abstract
Pulau Sumatra merupakan pulau yang mengalami perkembangan pesat dalam bidang ekonomi.
Dengan adanya perkembangan tersebut, salah satu upaya pemerintahan untuk mendukung adanya kemudahan
aksesibilitas antar kedua kota, maka pemerintah melakukan upaya salah satunya yaitu pembangunan adanya
jalan ruas Medan– Banda Aceh. Jalan ini akan mempunyai nilai strategis bagi kegiatan transportasi manusia,
barang dan jasa serta akan mengurangi kemacetan di sepanjang jalur tersebut dan memperpendek jarak tempuh
antar keduanya.
Penelitian ini dianalisis dengan permodelan variasi timbunan 5 meter, 10 meter, dan 15 meter dengan
perkuatan geotekstil dan replacement tanah asli menggunakan program Plaxis V 8.2. Untuk perhitungan pada
kondisi tanah asli dianalisis dengan metode fellenius.
Hasil analisa stabilitas timbunan pada kondisi tanah asli dengan perkuatan geotekstil menggunakan
program Plaxis V 8.2 pada masa konstruksi didapatkan angka aman untuk timbunan 5 meter sebesar 2,170 dan
paska konstruksi sebesar 2,050, untuk timbunan 10 meter sebesar 1,470 pada masa konstruksi, dan 1,430 pada
kondisi paska konstruksi, dan untuk timbunan 15 meter pada masa maupun paska konstruksi terjadi soil body
collapse. Sedangkan pada kondisi replacement tanah asli masa konstruksi didapatkan angka aman untuk
timbunan 5 meter sebesar 1,668 dan paska konstruksi sebesar 1,534 sedangkan untuk timbunan 10 meter
sebesar 1,040 pada masa konstruksi dan 1,020 pada kondisi paska konstruksi, dan untuk timbunan 15 meter
pada masa maupun paska konstruksi terjadi soil body collapse. Pada kondisi tanah asli dengan perkuatan
geotekstil didapatkan nilai penurunan untuk perhitungan excess pore water water pressure pada timbunan 5
meter mempunyai nilai sebesar 0,187 meter dengan waktu 110 hari, pada timbunan 10 meter mempunyai nilai
penurunan sebesar 0,221 dengan waktu 112 hari, dan pada timbunan 15 meter masih mengalami collapse.
Sedangkan penurunan yang terjadi dengan cara replacement tanah asli sebesar 2 meter didapat hasil penurunan
pada timbunan 5 meter sebesar 0,221 dengan waktu 112 hari, pada timbunan 10 meter sebesar 0,234 dengan
waktu 131 hari, dan untuk timbunan 15 meter masih mengalami collapse.
Collections
- Civil Engineering [4194]