Show simple item record

dc.contributor.authorLuthfi, Dian Nita
dc.date.accessioned2024-01-11T01:26:37Z
dc.date.available2024-01-11T01:26:37Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/46411
dc.description.abstractPenelitian ini mengkaji tentang salah satu fenomena yang terjadi di Bali, yang mana meminta perempuan hamil terlebih dahulu sebelum menikah untuk memastikan bahwa keluarganya kelak telah dikaruniai keturunan. Fenomena ini berpotensi terhadap diskriminasi terhadap perempuan, sehingga pemerintah wajib hadir untuk melindungi para perempuan. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab setidaknya dua rumusan masalah penting, pertama, implikasi fenomena Beling Malu terhadap diskriminasi terhadap perempuan. Kedua, tanggungjawab negara dalam memberikan perlindungan terhadap perempuan atas fenomena Beling Malu. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode hukum empiris dan etnografi feminis sebagai pendekatan penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa, pertama, Beling Malu adalah kekerasan sistemik yang dibuat dari budaya patriarki. Kedua, pemerintah wajib melindungi perempuan korban dari fenomena Beling Malu. Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis memberikan setidaknya dua saran, pertama, penempatan perempuan yang setara di dalam masyarakat. Kedua, pembuatan peraturan daerah yang melindungi para perempuan dan melarang praktik Beling Malu.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBeling Maluen_US
dc.subjectKekerasan Seksualen_US
dc.subjectTanggung Jawab Pemerintahen_US
dc.subjectBudayaen_US
dc.titlePerlindungan Perempuan dalam Perspektif Hukum dan Hak Asasi Manusia: Studi Etnografi Feminis terhadap Kekerasan Seksual Berbasis Budaya dalam Beling Malu di Balien_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19410558


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record