Sikap Netral Indonesia pada Kasus Uighur dalam Hubungan Bilateral dengan Tiongkok 2018-2019
Abstract
Pemerintah Indonesia mengalami kesulitan dalam menanggapi isu Uighur akibat
kondisi politik dalam negeri yang tidak mendukung tindakan pemerintah. Dalam
masalah ini pemerintah bersikap netral karena Tiongkok memiliki power yang lebih
kuat pada indikator-indikator yang dimiliki negara sesuai pemikiran Valerie M.
Hudson yaitu ukuran, sumber daya alam, geografi, demografi, sistem politik,
kemampuan militer, dan kemampuan ekonomi. Kedekatan pemerintah dengan
Tiongkok dinilai karena kebergantungan pemerintah saat ini pada Tiongkok
sehingga bersikap netral dalam menanggapi isu Uighur. Hasil analisis dari
pemikiran Valerie M. Hudson, Indonesia memiliki ukuran dan sumber daya alam
yang lebih kecil dan sedikit daripada Tiongkok. Geografis Indonesia yang memiliki
banyak perbatasan sehingga terjadi konflik seperti sengketa perairan Natuna,
Demografi Indonesia yang melekat nilai-nilai Islam sangat kuat sehingga
memperngaruhi hubungan dengan Tiongkok. Terjadi perselisihan antara Islam
dengan Tiongkok Minded dalam sistem perpolitikan. Kemampuan militer dan
ekonomi Indonesia kalah jauh dari Tiongkok.
Collections
- International Relations [504]