Show simple item record

dc.contributor.authorBahari, Mohamad Syaifuddin
dc.date.accessioned2024-01-09T03:44:56Z
dc.date.available2024-01-09T03:44:56Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/46315
dc.description.abstractPertumbuhan penduduk Kabupaten Batang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Batang periode 20 tahun (2002-2021) bertambah sebesar 135.755 jiwa. Pertumbuhan penduduk pada Kabupaten Batang akan berefek pada bertambahnya juga kebutuhan air penduduknya. Ditambah lagi adanya Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang sangat membutuhkan air. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis ketersediaan air terhadap kebutuhan wilayah di Kabupaten Batang untuk mengetahui apakah kebutuhan air penduduk Kabupaten Batang dapat terpenuhi. Perhitungan curah hujan kawasan menggunakan metode polygon Thiessen menggunakan data 3 stasiun yaitu Pos Hujan Wonotunggal, Pos Hujan Reban, dan Pos Hujan Tapak Menjangan. Kemudian evapotranspirasi dihitung menggunakan metode Penman Modifikasi berdasarkan data dari stasiun BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tegal. Analisis ketersediaan air baku dilakukan dengan melakukan perhitungan debit andalan menggunakan metode F.J. Mock dan debit terukur AWLR Kuripan Kidul tahun 2002 s/d 2021 dengan probabilitas debit yang digunakan sebesar 90%. Hasil dari analisis perhitungan debit simulasi menggunakan metode F.J. Mock untuk DAS Kupang dengan luas 116,74 km2 dalam periode 20 tahun koefisien korelasi (r) dapatkan nilai sangat bagus dengan koefisien korelasi 0,75- 0,99 yang menunjukan korelasi sangat kuat, namun nilai VE > 5 % di tahun 2003 s/d 2006 dan tahun 2017. Maka ketersediaan air dengan metode F.J. Mock tidak bisa digunakan. Selanjutnya ketersediaan air diperoleh langsung dengan debit andalan 90 % menggunakan debit terukur dari AWLR Kuripan Kidul tahun 2002 s/d 2021, yaitu berturut-turut dari bulan Januari s/d Desember sebesar 6,45; 8,76; 6,00; 7,29; 4,16; 1,86; 0,27; 0,07; 0,02; 0,16; 0,17; 0,76 m3/s. Nilai debit andalan maksimum sebesar 8,76 m3/s dan nilai debit andalan minimum sebesar 0,02 m3/s. Nilai selisih terbesar berada pada Bulan September ketersediaan air mengalami defisit sebesar 6,63 m3/s dengan presentase keterpenuhan 0,28%, sedangkan selisih terendah berada pada Bulan Januari ketersediaan air mengalami defisit sebesar 0,01 m3/s dengan presentase keterpenuhan 100%. Ketersediaan air dengan debit keandalan 90% belum dapat memenuhi debit kebutuhan air baku di Kabupaten Batang pada tahun 2031 secara keseluruhan dengan nilai kebutuhan air baku dibutuhkan sebesar 6,46 m3/s.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKetersediaan Airen_US
dc.subjectDebit Andalanen_US
dc.subjectPenmanen_US
dc.subjectF.J. Mocken_US
dc.titleAnalisis Ketersediaan Air di Das Kupang untuk Kebutuhan Air Baku Kabupaten Batangen_US
dc.title.alternativeWater Availability Analysis in Kupang Watershed for Raw Water Needs Batang Regencyen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM17511230


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record