Analisis Ketersediaan Air di Das Kupang untuk Kebutuhan Air Baku Kabupaten Batang
Abstract
Pertumbuhan penduduk Kabupaten Batang berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS) Kabupaten Batang periode 20 tahun (2002-2021) bertambah sebesar
135.755 jiwa. Pertumbuhan penduduk pada Kabupaten Batang akan berefek pada
bertambahnya juga kebutuhan air penduduknya. Ditambah lagi adanya Kawasan
Industri Terpadu (KIT) Batang yang sangat membutuhkan air. Oleh karena itu perlu
dilakukan analisis ketersediaan air terhadap kebutuhan wilayah di Kabupaten
Batang untuk mengetahui apakah kebutuhan air penduduk Kabupaten Batang dapat
terpenuhi.
Perhitungan curah hujan kawasan menggunakan metode polygon Thiessen
menggunakan data 3 stasiun yaitu Pos Hujan Wonotunggal, Pos Hujan Reban, dan
Pos Hujan Tapak Menjangan. Kemudian evapotranspirasi dihitung menggunakan
metode Penman Modifikasi berdasarkan data dari stasiun BMKG Stasiun
Meteorologi Maritim Tegal. Analisis ketersediaan air baku dilakukan dengan
melakukan perhitungan debit andalan menggunakan metode F.J. Mock dan debit
terukur AWLR Kuripan Kidul tahun 2002 s/d 2021 dengan probabilitas debit yang
digunakan sebesar 90%.
Hasil dari analisis perhitungan debit simulasi menggunakan metode F.J.
Mock untuk DAS Kupang dengan luas 116,74 km2 dalam periode 20 tahun
koefisien korelasi (r) dapatkan nilai sangat bagus dengan koefisien korelasi 0,75-
0,99 yang menunjukan korelasi sangat kuat, namun nilai VE > 5 % di tahun 2003
s/d 2006 dan tahun 2017. Maka ketersediaan air dengan metode F.J. Mock tidak
bisa digunakan. Selanjutnya ketersediaan air diperoleh langsung dengan debit
andalan 90 % menggunakan debit terukur dari AWLR Kuripan Kidul tahun 2002
s/d 2021, yaitu berturut-turut dari bulan Januari s/d Desember sebesar 6,45; 8,76;
6,00; 7,29; 4,16; 1,86; 0,27; 0,07; 0,02; 0,16; 0,17; 0,76 m3/s. Nilai debit andalan
maksimum sebesar 8,76 m3/s dan nilai debit andalan minimum sebesar 0,02 m3/s.
Nilai selisih terbesar berada pada Bulan September ketersediaan air mengalami
defisit sebesar 6,63 m3/s dengan presentase keterpenuhan 0,28%, sedangkan selisih
terendah berada pada Bulan Januari ketersediaan air mengalami defisit sebesar 0,01
m3/s dengan presentase keterpenuhan 100%. Ketersediaan air dengan debit
keandalan 90% belum dapat memenuhi debit kebutuhan air baku di Kabupaten
Batang pada tahun 2031 secara keseluruhan dengan nilai kebutuhan air baku
dibutuhkan sebesar 6,46 m3/s.
Collections
- Civil Engineering [4194]