Penerapan Metode SIX SIGMA dan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) dengan Perbaikan Menggunakan Metode 5W+1H guna meningkatkan Produksi Rak (Studi Kasus : Pt. X-steel Mitra Kontruksindo)
Abstract
PT. X-Steel Mitra Kontruksindo merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang
pembuatan rak. Pada PT. X-Steel Mitrakontruksindo terdapat permasalahan pada proses
produksi yang menyebabkan terhambatnya produktivitas pada proses produksi rak. Pada proses
produksi PT. X-Steel Mitra Kontruksindo didapatkan data bahwa terdapat rata-rata 9,84%
produk defect pada 25 batch yang telah dikerjakan oleh perusahaan. Sedangkan, standar normal
produk defect yang ditetapkan PT.X-Steel Mitra Kontruksindo sebesar 1,5% setiap batch
produksinya. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai
sigma pada proses produksi pada PT. X-Steel Mitra Kontruksindo, mengidentifikasi faktor apa
saja yang menyebabkan produk reject pada PT. X-Steel Mitra Konturksindo, dan memberikan
rekomendasi untuk menurunkan persentase kecacatan produk reject hingga meningkatkan level
sigma pada PT. X-Steel Mitra Kontruksindo. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan
pengendalian kualitas menggunakan metode six sigma DMAIC, Failure mode and effect
analysis (FMEA), diagram sebab akibat, dan juga 5W+1H. Hasil dari penelitian didapatkan
bahwa perusahaan memiliki nilai sigma sebesar 3,51. Setelah dilakukan perhitungan FMEA
diketahui dari 4 proses produksi didapatkan 13 penyebab kerusakan dengan terdapat 6
diantaranya termasuk dalam kategori kritis. Selain itu, didapatkan 6 faktor yang menyebabkan
reject pada produksi yaitu faktor Man, Machine, Material, Method, Measurement, dan
Environment. Dengan ditemukannya akar permasalahan tersebut didapatkan usulan perbaikan
yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan yaitu dengan melakukan PT. X-Steel Mitra
Kontruksindo tidak hanya mengandalkan Kepala Produksi pada pengendalian kualitas, tetapi
menambahkan divisi pada QC (Quality Control). Dari perbaikan yang telah dilakukan dapat
meningkatkan kinerja perusahaan berupa penurunan persentase produk reject sebesar 9,84%
menjadi 1,5% hingga 2%.
Collections
- Industrial Engineering [2224]