Show simple item record

dc.contributor.authorNadhiroh, Binti Sofiatul
dc.date.accessioned2024-01-05T01:27:40Z
dc.date.available2024-01-05T01:27:40Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/46186
dc.description.abstractLatar belakang : Malaria masih menjadi perhatian dunia hingga saat ini dengan angka kematian yang terus bertambah. Terjadinya penurunan efikasi dan resisten terhadap obat antimalaria mendorong penelitian obat baru yang berasal dari bahan alam, salah satunya yakni kulit batang faloak (S. quadrifida R. Br.) yang memiliki senyawa potensial sebagai agen antiplasmodium, meliputi flavonoid dan terpenoid. Pada penelitian sebelumnya, ekstrak etanol faloak memiliki aktivitas moderate sebagai agen antiplasmodium dengan nilai IC50 20,1 - 40 μg/mL, tetapi belum mendapatkan hasil yang maksimal karena belum terdapat pemisahan senyawanya. Tujuan : Mengetahui profil kandungan senyawa dan aktivitas penghambatan pertumbuhan serta proliferasi sel P. falciparum dari batang S. quadrifida R.Br. yang diekstraksi secara bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan etanol. Metode : Penelitian diawali dengan proses ekstraksi bertingkat simplisia S. quadrifida R.Br. menggunakan Ultrasound Assisted Extraction (UAE) selama 30 menit dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan etanol sebanyak 3 kali, sedangkan pengentalan ekstrak menggunakan vacuum rotary evaporator. Senyawa yang dihasilkan dari ekstrak etanol batang faloak diidentifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan pereaksi semprot. Pengujian P. falciparum menggunakan metode Trager and Jensen yang dimodifikasi dengan menghitung jumlah parasit serta nilai absorbansi yang didapatkan digunakan untuk menghitung nilai persen penghambatan pada pengujian polimerisasi heme. Hasil : Ekstrak etanol kulit batang faloak terbukti mengandung flavonoid dan terpenoid. Penentuan analisis probit menghasilkan nilai IC50 sebesar 17,16 μg/mL dan termasuk dalam kategori senyawa aktif. Pada polimerisasi heme mendapatkan hasil IC50 sebesar 24,74 μg/mL dan pada pengujian ini memiliki akvitivas moderate. Kesimpulan : Pengujian ekstrak etanol kulit batang faloak dapat menghambat P. falciparum strain FCR3 dan memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai pengobatan antimalaria.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectP. falciparumen_US
dc.subjectSterculia quadrifida R.Bren_US
dc.subjectAntiplasmodiumen_US
dc.subjectEtanolen_US
dc.subjectIn Vitroen_US
dc.titleAktivitas Antiplasmodium Ekstrak Bertingkat Etanol Kulit Batang Faloak (Sterculia Quadrifida R.br.) terhadap Plasmodium Falciparum Secara In Vitroen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19613075


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record