Aktivitas Antiplasmodium Ekstrak Bertingkat Etanol Kulit Batang Faloak (Sterculia Quadrifida R.br.) terhadap Plasmodium Falciparum Secara In Vitro
Abstract
Latar belakang : Malaria masih menjadi perhatian dunia hingga saat ini dengan
angka kematian yang terus bertambah. Terjadinya penurunan efikasi dan resisten
terhadap obat antimalaria mendorong penelitian obat baru yang berasal dari bahan
alam, salah satunya yakni kulit batang faloak (S. quadrifida R. Br.) yang memiliki
senyawa potensial sebagai agen antiplasmodium, meliputi flavonoid dan terpenoid.
Pada penelitian sebelumnya, ekstrak etanol faloak memiliki aktivitas moderate
sebagai agen antiplasmodium dengan nilai IC50 20,1 - 40 μg/mL, tetapi belum
mendapatkan hasil yang maksimal karena belum terdapat pemisahan senyawanya.
Tujuan : Mengetahui profil kandungan senyawa dan aktivitas penghambatan
pertumbuhan serta proliferasi sel P. falciparum dari batang S. quadrifida R.Br. yang
diekstraksi secara bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan etanol.
Metode : Penelitian diawali dengan proses ekstraksi bertingkat simplisia S.
quadrifida R.Br. menggunakan Ultrasound Assisted Extraction (UAE) selama 30
menit dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan etanol sebanyak 3 kali, sedangkan
pengentalan ekstrak menggunakan vacuum rotary evaporator. Senyawa yang
dihasilkan dari ekstrak etanol batang faloak diidentifikasi dengan Kromatografi Lapis
Tipis (KLT) menggunakan pereaksi semprot. Pengujian P. falciparum menggunakan
metode Trager and Jensen yang dimodifikasi dengan menghitung jumlah parasit serta
nilai absorbansi yang didapatkan digunakan untuk menghitung nilai persen
penghambatan pada pengujian polimerisasi heme.
Hasil : Ekstrak etanol kulit batang faloak terbukti mengandung flavonoid dan
terpenoid. Penentuan analisis probit menghasilkan nilai IC50 sebesar 17,16 μg/mL
dan termasuk dalam kategori senyawa aktif. Pada polimerisasi heme mendapatkan
hasil IC50 sebesar 24,74 μg/mL dan pada pengujian ini memiliki akvitivas moderate.
Kesimpulan : Pengujian ekstrak etanol kulit batang faloak dapat menghambat P.
falciparum strain FCR3 dan memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut
sebagai pengobatan antimalaria.
Collections
- Pharmacy [1444]