Toksisitas Akut Self-nano Emulsifying Drug Delivery System (Snedds) Meniran pada Tikus Jantan Galur Wistar dengan Metode Oecd 425
Abstract
Latar belakang: Meniran merupakan salah satu herba yang terbukti dengan
berbagai aktivitas farmakologinya namun memiliki sifat kelarutan yang rendah,
Nanoformulasi dalam bentuk SNEDDS dapat menjadi alternatif dalam
peningkatan bioavaibilitasnya, tetapi di waktu yang bersamaan berpotensi
meningkatkan ketoksikan karena jumlah obat yang diabsorpsi lebih banyak.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketoksikan SNEDDS meniran
menggunakan metode OECD 425 serta histopatologi organ hati dan ginjal.
Metode: Proses pembuatan SNEDDS meniran dilakukan dengan mencampurkan
ekstrak meniran 1 gram, labrasol 2 gram, tween 80 2 gram dan propilen gikol
1gram kemudian diaduk hingga homogen dan dilanjutkan proses evaluasi sediaan
SNEDDS. Penelitian ini menggunakan hewan uji tikus jantan galur Wistar
berjumlah 11 ekor yang telah diaklimatisasi. Pengujian ini diawali dengan uji limit
test yang menggunakan dosis 2000 mg/kgBB SNEDDS meniran yang diberikan
pada hewan uji secara oral, dilanjutkan uji main test dengan dosis berdasarkan
faktor progresi 3,2 sesuai dengan OECD 425 yaitu 175; 550; dan 2000 mg/kgBB.
Hewan uji diamati gejala ketoksikannya secara intensif pada 4 jam pertama dan
dilanjutkan selama 14 hari dengan frekuensi pengamatan sehari sekali. Nekropsi
dilakukan pada hewan uji yang mati dan hewan uji yang masih hidup setelah 14
hari pengamatan. Eutanasia dilakukan pada hewan uji dengan pemberian CO2,
kemudian diambil organ hati dan ginjal hewan uji yang diamati secara
makroskopis dan mikroskopis berdasarkan Nonalcoholic Steatohepatitis Clinical
Research Network (NASH CRN) Scoring System dan Endothelial Glomerular
Tubular Interstitial (EGTI) Histology Scoring System. Analisis data berat badan
hewan uji dilakukan menggunakan rasio persen kenaikan dan AOT425StatPgm
untuk mengetahui nilai LD50.
Hasil : Hasil pengujian ukuran partikel dan indeks polidispersi SNEDDS meniran
sebesar 19,17 ± 0,35 nm dan 0,28 ± 0,09. Nilai LD50 SNEDDS meniran lebih
besar dari 2000 mg/kgBB, berdasarkan klasifikasi GHS termasuk dalam kategori
5 yaitu praktis tidak toksik. Gejala ketoksikan yang muncul hanya bersifat
reversible. Terjadi peningkatan berat badan yang mengindikasikan bahwa tidak
terjadi ketoksikan dan gambaran histopatologis organ hanya mengalami sedikit
perubahan.
Kesimpulan : SNEDDS meniran tidak menyebabkan ketoksikan akut pada tikus
jantan galur Wistar.
Collections
- Pharmacy [1444]