Identifikasi dan Analisis Black Out Akibat Gangguan Jaringan Distribusi Listrik dengan Menggunakan Metode FAult Tree Analysis (FTA) dan Failure MOde and Perfect Analysis (FMEA) (Studi Kasus: PT. PLN(PERSERO) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK KAPUAS))
Abstract
Listrik merupakan utama dalam perekonomian di Indonesia. Penyediaan tenaga listrik
dibedakan menjadi tiga proses, yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi. PLN
merupakan penyuplai energi listrik di Indonesia yang berperan penting dalam
ketersediaan listrik yang mencukupi bagi kegiatan sehari-hari, industri, dan sektor
lainnya. UPDK Kapuas merupakan pembangkit listrik yang ada di Kota Pontianak.
Berdasarkan data SAIDI dan SAIFI durasi dan frekuensi pemadaman pada tahun 2021
sebesar 14,85 jam per pelanggan per tahun dan 14,5 kali per pelanggan per tahun
sedangkan pada tahun 2022 sebesar 16,85 jam per pelanggan per tahun dan 17,16 kali per
pelanggan per tahun hal tersebut mengalami kenaikan. Kemudian nilai susut pada tahun
2022 rata-rata sebesar 11% dan nilai Enegy Not Supplied (ENS) rata-rata sebesar 26,265
kWh/bulan. UPDK Kapuas mengalami gangguan jaringan internal dan eksternal sehingga
tidak dapat memenuhi kebutuhan permintaan listrik meneybabkan penurunan reputasi
dan kerugian secara finansial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fault
Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) objek pada
penelitian ini penyebab dari gangguan jaringan. Tujuan penelitian adalah mengetahui
penyebab utama gangguan jaringan dan resiko operasional yang ada pada jalur distribusi
listrik, menentukan prioritas perbaikan gangguan jaringan transmisi, serta memberikan
rekomendasi usulan perbaikan terhadap kerusakan gangguan jaringan guna menurunkan
angka gangguan jaringan dan meningkatkan pelayanan distribusi listrik. Berdasarkan
metode Fault Tree Analysis terdapat 25 penyebab gangguan jaringan dari internal
maupun eksternal. Dari 25 penyebab gangguan jaringan diperkecil berdasarkan hasil
minimal Cut Set menjadi 5 yaitu, kerusakan yang disebabkan oleh gangguan alam,
binatang, manusia, kesalahan pemasangan instalasi, dan gangguan komponen listrik.
Berdasarkan hasil nilai RPN tertinggi disebabkan oleh kabel listrik sebesar 11638 yang
perlu menjadi prioritas perbaikan oleh UPDK Kapuas. Rekomendasi perbaikan dengan
melakukan maintenance dan pemeliharaan jaringan secara rutin untuk mencegah
kerusakan dan menambah alat Thermovision untuk mengidentifiksai dan mendeteksi
kerusakan jaringan lebih cepat dan tepat.
Collections
- Industrial Engineering [2225]