Show simple item record

dc.contributor.authorPratama, Abiel Aditya
dc.date.accessioned2023-11-24T06:49:20Z
dc.date.available2023-11-24T06:49:20Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/45896
dc.description.abstractPerkembangan teknologi dan komunikasi yang pesat pada abad ke-21 telah memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pendidikan. Dalam menghadapi era kreativitas ini, kompetensi baru, seperti design thinking, diperlukan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan permasalahan kompleks dan terbuka. Design thinking, yang awalnya dikembangkan sebagai konsep pola pemikiran desainer, telah digunakan di berbagai bidang untuk memecahkan masalah kompleks dengan pendekatan yang berorientasi pada manusia. Dalam konteks pendidikan, design thinking dapat diterapkan untuk menciptakan solusi yang efektif, efisien, dan inovatif sesuai dengan kebutuhan siswa. Tahapan- tahapan dalam design thinking, seperti empathize dan define, melibatkan penggunaan critical thinking dan creative thinking yang kolaboratif untuk memetakan permasalahan dan mengidentifikasi solusi yang tepat. tahap empathize bertujuan untuk memahami secara mendalam permasalahan atau tantangan yang sedang dihadapi melalui observasi, wawancara, atau gabungan keduanya. Kemudian, pada tahap define, dilakukan analisis terhadap berbagai wawasan yang diperoleh pada tahap empathize untuk menentukan garis besar permasalahan sebagai sudut pandang atau perhatian utama. Meskipun demikian, pengajaran design thinking di sekolah masih jarang dilakukan, padahal kemampuan ini sangat relevan untuk persiapan siswa menghadapi tantangan masa depan. Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan diatas ditawarkannya topik mengenai “Design Thinking” Hasil pelatihan digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan siswa dan menciptakan prototype solusi yang sesuai. Selain itu, siswa diharapkan untuk mampu memahami dan mengimplementasikan design thinking terutama pada tahap empathize dan define dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu mengatasi permasalahan yang ada dengan cara yang terstruktur. Pemahaman siswa dapat dilihat pada evaluasi melalui pengukuran dampak melalui kuesioner yang dihitung menggunakan skala likert.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectDesign thinkingen_US
dc.subjectEmpathizeen_US
dc.subjectDefineen_US
dc.titlePenerapan Pendekatan Design Thinking Tahapan Empahize dan Define di SMAN 1 Slemanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19523194


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record