Show simple item record

dc.contributor.authorHamu, Jirana Zam Zhely Ali
dc.date.accessioned2023-11-09T04:48:47Z
dc.date.available2023-11-09T04:48:47Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/45837
dc.description.abstractKeterkaitan antara subjective well-being dengan individu khususnya penderita asma adalah kompleks dan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiositas dan dukungan sosial terhadap subjective well-being pada penderita asma. Hipotesis mayor dalam penelitian ini adalah “secara bersama-sama variabel religiositas dan dukungan sosial dapat memprediksi subjective well-being”. Hipotesis minor yaitu “ada hubungan antara religiositas dan subjective well-being” dan “ada hubungan antara dukungan sosial dan subjective well-being”. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 120 orang yang memiliki riwayat penyakit asma dengan rentang usia 18-40 tahun. Skala subjective well-being yang digunakan adalah skala Satisfaction with Life Scale (SWLS) yang dikembangkan oleh Diener et al. (1985) dan Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) yang dikembangkan oleh Diener (2009). Skala religiositas menggunakan skala yang disusun oleh Kartikasari (2014) yang mengacu pada konsep dari Glock dan Stark (1962). Skala dukungan sosial menggunakan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) yang dikembangkan oleh Zimet (1988). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan multiple regression analysis untuk hipotesis mayor diperoleh bahwa nilai F hitung sebesar 6,688 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 (p<0,05) dan diperoleh hasil bahwa nilai R Square sebesar 10,3%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima yaitu secara bersama-sama variabel religiositas dan dukungan sosial dapat memprediksi subjective well-being, semakin baik religiositas dan dukungan sosial yang dimiliki, maka semakin baik pula subjective well-being pada penderita asma. Analisis data hipotesis minor menggunakan analisis korelasi pearson dan diperoleh bahwa nilai p.value 0.069 (p<0,05) maka dalam penelitian ini dinyatakan tidak memiliki hubungan positif yang signifikan antara religiositas dan subjective well-being, dan dalam penelitian ini dukungan sosial dan subjective well-being pada penderita asma memiliki nilai p.value 0.001 (p<0,05) maka dinyatakan memiliki hubungan positif yang signifikan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectReligiositasen_US
dc.subjectDukungan Sosialen_US
dc.subjectSubjective Well-Beingen_US
dc.subjectAsmaen_US
dc.titleHubungan antara Religiositas dan Dukungan Sosial Terhadap Subjective Well-being pada Penderita Asmaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19320172


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record