dc.description.abstract | Keterkaitan antara subjective well-being dengan individu khususnya penderita
asma adalah kompleks dan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiositas dan dukungan sosial
terhadap subjective well-being pada penderita asma. Hipotesis mayor dalam
penelitian ini adalah “secara bersama-sama variabel religiositas dan dukungan
sosial dapat memprediksi subjective well-being”. Hipotesis minor yaitu “ada
hubungan antara religiositas dan subjective well-being” dan “ada hubungan antara
dukungan sosial dan subjective well-being”. Subjek dalam penelitian ini
berjumlah 120 orang yang memiliki riwayat penyakit asma dengan rentang usia
18-40 tahun. Skala subjective well-being yang digunakan adalah skala Satisfaction
with Life Scale (SWLS) yang dikembangkan oleh Diener et al. (1985) dan Scale of
Positive and Negative Experience (SPANE) yang dikembangkan oleh Diener
(2009). Skala religiositas menggunakan skala yang disusun oleh Kartikasari (2014)
yang mengacu pada konsep dari Glock dan Stark (1962). Skala dukungan sosial
menggunakan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) yang
dikembangkan oleh Zimet (1988). Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan multiple regression analysis untuk hipotesis mayor diperoleh
bahwa nilai F hitung sebesar 6,688 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002
(p<0,05) dan diperoleh hasil bahwa nilai R Square sebesar 10,3%. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima yaitu secara bersama-sama variabel
religiositas dan dukungan sosial dapat memprediksi subjective well-being, semakin baik religiositas dan dukungan sosial yang dimiliki, maka semakin baik
pula subjective well-being pada penderita asma. Analisis data hipotesis minor
menggunakan analisis korelasi pearson dan diperoleh bahwa nilai p.value 0.069
(p<0,05) maka dalam penelitian ini dinyatakan tidak memiliki hubungan positif
yang signifikan antara religiositas dan subjective well-being, dan dalam penelitian
ini dukungan sosial dan subjective well-being pada penderita asma memiliki nilai
p.value 0.001 (p<0,05) maka dinyatakan memiliki hubungan positif yang
signifikan. | en_US |