| dc.description.abstract | Dapur Nonoy merupakan salah satu UMKM yang memproduksi keripik kentang dan
berlokasi di Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang, sebagai
lokasi untuk Pengabdian Masyarakat. Permasalahan yang terjadi saat ini terkait aspek
pemasaran dan aspek produksi. Dari aspek pemasaran adalah masih rendahnya tingkat
penjualan, dimana tingkat penjualan pasca pandemic covid 19 rata-rata baru mencapai 200
bungkus per bulan. Dalam melakukan kegiatan promosi dan pemasarannya produk UMKM
Dapur Nonoy baru memasarkan melalui media online seperti whatshaap, facebook dan
instragram, sehingga dirasa belum efektif. Proses pengupasan kentang dengan
menggunakan pisau, sehingga saat proses pengupasan kulit kentang dibutuhkan waktu dan
tenaga yang cukup banyak yaitu dengan cara menyayat seluruh permukaan kentang
dengan pisau kira-kira setebal 1mm. Kentang yang digunakan berjenis kentang Dieng
diman a sekali produksi 10 kg dengan cara dicuci bersih sampai 3 – 4 kali lalu dilakukan
pengirisan, dikeringkan menggunakan spinner agar kadar airnya berkurang
mengakibatkan waktu proses lama sekitar 2 jam sehingga proses penyelesaian produk
jadi kurang efektif dan kualitas produk tidak sesuai dengan standar yang sudah
ditetapkan. Untuk memecahkan masalah mitra, tim PKM Universitas Widyatama
memberikan solusi teknologi tepat guna berupa pembuatan alat pengupas dan pemotong
ketang serta strategi marketing berbasis website. Tujuannya agar dapat membantu mitra
memperluas usaha dan dapat meningkatkan omset penjualan sehingga dapat membantu
meningkatkan kesejahteraan keluarga. Metode pengabdian adalah ceramah dan FGD
(focused group discussion), pelatihan, praktek dan pendampingan. | en_US |
