Show simple item record

dc.contributor.authorHerawati, Mutiara
dc.contributor.authorHanifah, Suci
dc.contributor.authorWibowo, Ari
dc.date.accessioned2023-11-06T07:50:06Z
dc.date.available2023-11-06T07:50:06Z
dc.date.issued2023-10-19
dc.identifier.issn2963-2277
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/45826
dc.description.abstractPelayanan kefarmasian di Indonesia saat ini bergeser mengikuti paradigma patientoriented. Meningkatnya jumlah pasien penyakit kronis sehingga diperlukan mengembangkan upaya edukatif dan kolaboratif berbasis komunitas seperti home care. Klien home care adalah pasien yang tidak terdaftar sebagai pasien prolanis puskesmas. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang cara memelihara dan meningkatkan kesehatan. Mitra pada pengabdian ini adalah masyarakat Dusun Pelem, Harjobinangun, Sleman yang terletak 3 km dari Kampus UII. Berdasarkan hasil need assesment awal pada pamong masyarakat (ketua RT, Ketua RW, dan Ketua Dasa Wisma), ditemukan permasalahan utama dalam bidang kesehatan yaitu meningkatnya jumlah kasus penyakit tidak menular (PTM) dan relatif rendahnya kesadaran warga akan pentingnya menjaga kesehatan. Sejalan dengan program Kementrian Kesehatan RI, program yang diajukan adalah pengendalian PTM melalui program deteksi dini faktor risiko PTM di masyarakat yang akan difasilitasi dengan pendirian Pos-PKM. Pos-PKM akan dibentuk dengan melibatkan tim dari kader pedukuhan. Sesuai dengan pedoman manajemen Pos- PKM Kemenkes RI, kegiatan yang akan dilakukan di Pos-PKM meliputi pengukuran tekanan darah, pengukuran gula darah, pengukuran indeks massa tubuh, wawancara perilaku berisiko, dan edukasi perilaku gaya hidup sehat. Responden yang mengikuti kegiatan ini berjenis kelamin perempuan (52%) dan laki-laki (48%) yang mayoritas berusia lebih dari 60 tahun (60,42%). Masalah yang mempengaruhi penggunaan dan efektivitas obat adalah penglihatan (29,17%), pendengaran (14,58%), kemampuan berbicara yang tidak jelas (8,33%), kemampuan menelan (6,25%), kognitif (14,58%), wawasan (8,33%) dan kemampuan bergerak yang harus dibantu orang lain (16,67%). Kepatuhan pasien menggunakan obat rutin tergolong rendah 46%. Terdapat 90% responden menjawab setuju pada pernyataan pelaksaanaan kegiatan ini memberikan penjelasan terhadap penyakit, pengobatan, leaflet dan metode penyampaian yang menyenangkan.en_US
dc.subjectHome Medication Record, Pelayanan Kefarmasian, Pengabdian, Farmasien_US
dc.titlePOS PELAYANAN KEFARMASIAN MASYARAKAT (POS-PKM) DI DUSUN PELEM, HARJOBINANGUN, SLEMANen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record