PENGEMBANGAN WISATA DI KALURAHAN GIRIASIH MELALUI PENGABDIAN MASYARAKAT SECARA BERKELANJUTAN
Abstract
Perkembangan industri pariwisata di Kabupaten Gunungkidul sangat pesat dalam
beberapa tahun terakhir ini mendorong Pemerintah Kalurahan Giriasih untuk
mengembangkan potensi di wilayahnya menjadi obyek dan destinasi wisata. Kalurahan
Giriasih yang secara administratif berada di Kapanewon Purwosari ini memiliki luas
wilayah 611.785 Ha dengan jumlah penduduk 1.600 jiwa yang mayoritas masyarakat
merupakan petani ini memiliki berbagai macam potensi alam dan buatan yang dapat
dikembangkan sebagai obyek wisata dengan didukung adanya adat tradisi lokal yang dapat
dijadikan sebagai atraksi wisata sebagai daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung, hal
tersebut menjadi latar belakang pengabdian masyarakat ini di Kalurahan Giriasih.
Penggalian potensi alam, buatan dan adat tradisi, pengelolaan obyek wisata dan
peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi tujuan dari pelaksanaan pengabdian
masyarakat yang dilaksanakan secara berkelanjutan. Adapun metode pengabdian yang
diterapkan dengan Participatory Rural Appraisal (PRA) dimana dalam pengabdian
masyarakat ini keterlibatan masyarakat dilakukan secara menyeluruh pada setiap tahap
kegiatan dari pra pelaksanaan, pelaksanaan sampai pada tahap paska pelaksanaan.
Dengan adanya pengabdian masyarakat di Kalurahan Giriasih ini hasil yang
ditargetkan antara lain: 1) Adanya prioritas pengembangan potensi – potensi yang ada
dalam skala kalurahan, 2) Terdapat manajemen pengelolaan Taman Wisata Embung
Bembem sebagai destinasi utama di Giriasih, dan 3) Peningkatan kapasitas sumber daya
manusia dalam pengembangan atraksi, promosi dan paket wisata.