Perbandingan Realisasi Biaya Pelaksanaan Terhadap RAB Berbasis BIM 5D Pada Pekerjaan Struktural Bangunan (Comparison Of Implementation Cost Realization Against 5D BIM-based Cost Budget Plan on Structural Building Works)
Abstract
Perencanaan estimasi biaya suatu proyek pada masa ini masih dominan dilakukan
dengan metode konvensional. Hal tersebut mengakibatkan sering terdapat kesalahan,
ketidaktelitian sampai waste material pada pekerjaan proyek, sedangkan jika pendanaan atau biaya
proyek tersebut bermasalah atau kurang, pasti akan menimbulkan hambatan untuk menjalankan
proyek tersebut.
Dengan menggunakan metode BIM dapat mempermudah mengurangi kesalahan pada
perencanaan proyek karena kesalahan pada perencanaan dapat ditemukan di awal, sehingga sangat
membantu perencana dan juga untuk menghindari kesalahan saat pelaksanaan. BIM 5D dapat
melakukan estimasi dengan sangat cepat diberbagai hal yang rumit juga dapat melakukan estimasi
ulang secara efisien dan efektif.
Pada penelitian ini bertujuan memperoleh estimasi biaya pekerjaan struktural (besi dan
beton) menggunakan konsep BIM 5D dengan bantuan software Revit, selanjutnya dibandingkan
estimasi biaya yang didapatkan dari Revit dengan realisasi biaya dan RAB data proyek, dengan
bantuan software Excel. Hal tersebut akan menghasilkan margin volume dan biaya untuk
mengetahui selisih total biaya antara BIM 5D, RAB proyek dengan realisasi biaya pelaksanaan.
Mengacu pada AHSP proyek, kebutuhan biaya untuk pembuatan beton adalah hsebesar Rp
624.000 tiap 1 m3 dan pembesian adalah sebesar Rp 12.448 tiap 1 Kg. Penelitian ini menghasilkan
estimasi biaya berbasis BIM 5D menunjukkan biaya material yang dibutuhkan untuk struktur besi
dan beton adalah Rp 82.377.824, RAB dari data proyek menunjukkan biaya material yang
dibutuhkan untuk struktur besi dan beton adalah Rp 117.847.403 dan realisasi biaya menunjukkan
biaya material untuk struktur besi dan beton adalah Rp 90.346.000. Penggunaan metode BIM 5D
dapat secara efisien mengurangi volume material dan estimasi biaya pada proyek konstruksi,
sehingga benar bahwa konsep BIM 5D dapat meminimalisir terjadinya tumpang tindih sehingga
perencanaan konstruksi dapat lebih tepat, mampu mengoptimasikan estimasi biaya yang didapat.
Collections
- Civil Engineering [4194]