Show simple item record

dc.contributor.authorDarmawan, Iwan
dc.date.accessioned2023-10-24T08:26:39Z
dc.date.available2023-10-24T08:26:39Z
dc.date.issued2018-01-31
dc.identifier.isbn978-602-450-237-9
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/45666
dc.description.abstractTanaman bambu menyimpan berbagai potensi baik sebagai unsur pelestarian lingkungan (fungsi ekologi) maupun sebagai unsur produksi (fungsi ekonomi) seperti industri kerajinan meubel, bahan bangunan dan industri pariwisata. Bambu sudah ditetapkan sebagai komoditas unggulan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Kabupaten Sleman, dimana salah satu cluster budidaya tanaman bambu ada di Dusun Turgo, Purwobinangun, Pakem. Penelitian ini bertujuan untuk perencanaan bangunan dan lingkungannya untuk mewujudkan potensi-potensi yang terdapat di kawasan tersebut melalui pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan, khususnya lewat bambu. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Konsep keberlanjutan bagi masyarakat Dusun Turgo dapat dicapai melalui karya desain arsitektur (Sustainability in Architecture) yang mengedepankan potensi lokal yang dimiliki yaitu bambu. Peran arsitektur berperan untuk meningkatkan daya guna bambu lewat berbagai macam desain dan kreatifitas untuk mendukung fasilitas wisata yang dibutuhkan Dusun Turgo sebagai Desa Wisata bambu dan konservasi. Lewat aktifitas dan fasilitas wisata dengan konsep dan bahan dasar bambu diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Selanjutnya akan menggerakkan roda perekonomian dan efek multi ganda (multiplier effect) di Dusun Turgo yang berkelanjutan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.relation.ispartofseriesSIA 2018;26
dc.subjectbambuen_US
dc.subjectarsitekturen_US
dc.subjectberkelanjutanen_US
dc.titlePenerapan Arsitektur Bambu Untuk Pengembangan Kawasan Desa Wisata Yang Berkelanjutan (studi kasus: Desa Wisata Turgo, Sleman)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record