Evaluasi Dampak Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Terhadap Pengeluaran Rumah Tangga Di Provinsi Jawa Timur Tahun 2020
Abstract
Salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan melalui
pemenuhan ketahanan pangan adalah program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT menerima bantuan sebesar
Rp110.000,00 yang disalurkan ke masing-masing rekening bantuan pangan.
Penyaluran BPNT mulai dilaksanakan pada tahun 2017 di 44 kabupaten/kota yang
memiliki akses dan fasilitas memadai. Secara bertahap, BPNT diperluas ke seluruh
kota dan kabupaten sesuai dengan kesiapan sarana dan prasarana penyaluran non
tunai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak pemberian BPNT
terhadap pengeluaran makanan dan rumah tangga penerima bantuan dibandingkan
dengan rumah tangga yang tidak menerima bantuan yang berada di Provinsi Jawa
Timur tahun 2020. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari
Susenas yang diselenggarakan oleh BPS. Alat analisis dalam penelitian
menggunakan metode propensity score matching (PSM) untuk analisis dampak.
Hasil analisis dampak BPNT menunjukkan bahwa program BPNT lebih
bermanfaat dan tepat bagi kelompok rumah tangga yang berada di kondisi sosial
ekonomi 25% paling rendah di daerah pelaksanaan. Pada kondisi tingkat sosial
ekonomi rumah tangga yang lebih tinggi, rata-rata perbedaan outcome pengeluaran
makanan dan pengeluaran rumah tangga antara rumah tangga yang menerima dan
yang tidak menerima BPNT semakin kecil. Hal ini menunjukkan bahwa BPNT
memberikan kesempatan bagi penerima manfaat untuk menentukan jumlah dan
jenis pangan yang dibeli.
Collections
- Economics [2178]