Pengaruh Rendaman Air Laut dan Penggunaan Mortar Air Laut Pada Dinding Terhadap Kuat Tekan dan Lentur
Abstract
Banjir rob yang terjadi di wilayah pesisir akan mempengaruhi rumah yang sudah berdiri maupun yang akan dibangun. Pada rumah yang sudah berdiri, dinding yang terendam banjir akan mempengaruhi kekuatannya. Selain itu, pada proses pembuatan mortar saat pembangunan rumah, tercemarnya air tawar akibat banjir rob juga akan mempengaruhi kekuatannya. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh rendaman air laut serta pengaruh penggunaan air laut sebagai campuran mortar pada dinding bata merah terhadap kuat tekan dan lenturnya. Metode yang digunakan adalah eksperimen di laboratorium yang mengacu pada ASTM. Variabel yang digunakan adalah 2 jenis air pencampur mortar, yaitu air tawar dan laut, serta 2 macam pengkondisian, yaitu kondisi tanpa direndam dan direndam air laut. Terdapat 4 macam benda uji, yaitu mortar kubus 5 cm untuk pengujian kuat tekan mortar, susunan 2 bata menyilang untuk pengujian kuat lekat mortar, dan prisma pasangan bata untuk pengujian kuat tekan dan lentur dinding. Benda uji dengan variasi perendaman dilakukan perendaman dalam air laut selama 14 hari setelah masa perawatan 28 hari. Berdasarkan hasil dari tiap pengujian, dapat diketahui bahwa penggunaan air laut sebagai campuran mortar dapat meningkatkan kekuatan mortar dan dinding bata. Hal tersebut terjadi akibat kandungan Klorida yang mempercepat hidrasi semen. Akan tetapi, apabila mortar air laut tersebut terendam air laut, terjadi penurunan kekuatan yang signifikan. Hal tersebut diperkirakan akibat bertambahnya garam friedel pada saat perendaman benda uji. Sifat garam friedel yang makin lama makin mengembang mengakibatkan mortar terjadi tegangan dalam sehingga kekuatan mortar menurun dan juga kekuatan dinding bata ikut menurun.