| dc.description.abstract | Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, proyek jalan tol merupakan salah satu penyumbang jumlah kecelakaan kerja paling tinggi dibandingkan proyek konstruksi yang lain, termasuk proyek jalan tol Solo-Yogyakarta yang sedang dikerjakan oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Hal ini bisa terjadi karena tidak adanya prioritas dalam penanganan atau pencegahan dalam menanggapi suatu potensi kecelakaan, terutama pada pekerjaan yang memiliki risiko paling tinggi. Hal ini perlu dilakukan nya penilaian risiko terhadap pekerjaan yang ada pada proyek pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta kemudian dilakukan pengambilan keputusan untuk menentukan prioritas dalam pengendalian risiko, tujuannya adalah untuk mengetahui prioritas dalam melakukan penanganan potensi bahaya yang ada. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penilaian risiko atau risk assessment berdasarkan standar AS/NZS 4360:2004. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi, dan menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian menampilkan bahwa terdapat 16 potensi jenis potensi bahaya secara total pada proyek. Kemudian risiko tersebut dilakukan penilaian untuk mengetahui kategori dari masing-masing potensi bahaya, diperoleh bahwa kategori low risk sebesar 0%, kemudian medium risk sebesar 37%, high risk sebesar 25%, dan extreme risk sebesar 38%. Pengambilan keputusan dilakukan terhadap hasil penilaian risiko dengan kategori extreme risk menggunakan metode Analytical Hierarchy Process yang menghasilkan hasil prioritas yaitu pekerja terpapar radiasi sinar ultraviolet, pekerja terkena manuver alat berat, pekerja terkena percikan bunga api, pekerja tersengat arus listrik, dan balok girder menimpa pekerja. Rekomendasi pengendalian diberikan pada kategori risiko ekstrem berupa rekayasa teknis, pengendalian secara administrative, dan penegasan terkait regulasi pekerjaan. | en_US |
