Identifikasi Sebaran Pencemaran Logam Berat Kadmium (Cd), di Perairan Pantai Sadeng, Gunung Kidul, D.I.Yogyakarta
Abstract
MUHAMMAD ANGGA PALAKKA AUGITAMA. Identifikasi Sebaran Pencemaran Logam
Berat Kadmium (Cd) di Perairan Pantai Sadeng, Gunungkidul, D.I Yogyakarta. Dibimbing
oleh Eko Siswoyo, S.T., M.Sc.ES., Ph.D dan Puji Lestari, S.Si., M.Sc., Ph.D.
Kandungan Kadmium (Cd) terlarut di perairan Pantai Sadeng memerlukan perhatian lebih
akibat dari adanya aktivitas nelayan pantai tersebut yang mencemari perairan laut. Penelitian
ini bertujuan untuk menentukan dan menganalisis kadar Kadmium terlarut di Perairan Pantai
Sadeng, Girisubo, Gunungkidul, D. I. Yogyakarta. Pengambilan sampel air laut dilakukan pada
3 titik pemantauan dengan mengacu pada SNI 6989.57:2008 dan SNI 6964.8:2015.
Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 kali dari bulan Juni hingga bulan Agustus 2022
dengan interval pengambilan 1 kali/bulan. Pengujian parameter fisika dan kimia mengacu pada
SNI 6989.11:2019, SNI 06-6989.23-2005, SNI 06-6989.14:2004, SNI 6964.8:2015, SNI
6989.57:2008, dan SNI 6989-84:2019. Kadmium dalam sampel air diuji menggunakan
instrumen AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) dengan mengacu pada SNI 698984:2019
Konsentrasi
kadmium
terlarut
tertinggi
diperoleh
pada
titik
pemantauan
ke-
1
degan
rerata
konsentrasi
kadmium
terlarut
sebesar
0,210
mg/L
pada
pengambilan
bulan
Juni
2022.
Hal
ini disebabkan pengambilan berfokus pada lokasi berlabuhnya kapal nelayan Pantai
Sadeng, terlebih juga pada hari pengambilan cuaca cerah, dan juga kadar rerata pH pada bulan
Juni 2022 mencapai konsentrasi 8,59 yang menunjukkan pH pada titik pemantauan 1 Buan
Juni 2022 pada keadaan basa. Sedangkan konsentrasi kadmium terlarut terendah diperoleh
pada titik pemantauan ke- 4 dengan konsentrasi rerata kadmium terlarut sebesar 0,162 mg/L
pada bulan yang sama. Hal ini disebabkan titik pemantauan ke-4 sebagai titik terjauh dari
sumber masuknya kadmium terlarut pada air laut pantai sadeng. Analisis sebaran kadmium
terlarut di Pantai Sadeng dipetakan masing-masing dari Bulan Juni hingga Agustus 2022
menggunakan aplikasi ArcGIS dengan menggunakan metode Inverse Distance Weighted
(IDW). Sesuai dengan hasil pemantauan yang didapatkan, maka peta persebaran kadmium
terlarut tertinggi jatuh pada Bulan Juni 2022, disusul Bulan Agustus 2022, dan Bulan Juli 2022
sebagai kadar kadmium terlarut terkecil pada studi ini.
Collections
- Environmental Engineering [1435]