Show simple item record

dc.contributor.authorPutra, Lutfi Andriawan
dc.date.accessioned2023-07-05T08:43:03Z
dc.date.available2023-07-05T08:43:03Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/45143
dc.description.abstractAngka kecelakaan konstruksi di Indonesia masih cukup tinggi. Menurut data Komite Keselamatan Konstruksi, kecelakaan pada proyek konstruksi jalan tol menempati posisi teratas sebanyak 22 kasus dari total 48 kasus (45,83%) dalam kurun waktu 2017-2022. Kecelakan konstruksi memiliki dampak negatif terhadap pelaksanaan proyek seperti delay, cost overruns, serta penurunan penilaian kinerja perusahaan. Salah satu penyebab hal tersebut adalah belum tercapainya AKK yang komprehensif dan detail, sehingga perlu dilakukan pengembangan AKK untuk mengisi gap yang berpotensi terjadinya kecelakan konstruksi. Uraian pekerjaan disusun berdasarkan Work Breakdown Structure, kemudian identifikasi potensi bahaya dianalisis menggunakan Root Cause Analysis dengan instrumen FMEA dan CED, dilanjutkan dengan menyusun tindakan pengendalian berdasarkan hierarki pengendalian menggunakan CSA. Dari 9 uraian pekerjaan terdapat total 24 potensi bahaya dengan aspek lingkungan/keselamatan publik sebanyak 9 potensi bahaya, aspek pekerja sebanyak 6 potensi bahaya, aspek material sebanyak 5 potensi bahaya, serta aspek peralatan sebanyak 4 potensi bahaya. Pengendalian dilakukan berdasarkan hierarki pengendalian dengan tindakan pengendalian terbanyak adalah administratif sebanyak 22 tindakan, pengendalian teknis sebanyak 7 tindakan, serta penggunaan APD sebanyak 4 tindakan. Adapun tindakan pengendalian secara eliminasi dan substitusi tidak dapat diterapkan karena observasi dilakukan pada saat pekerjaan sedang berjalan, pekerjaan membutuhkan manusia dalam pelaksanaannya, serta metode kerja, material, dan juga peralatan yang digunakan tidak dapat diganti dengan yang tidak berbahaya ataupun yang memiliki bahaya lebih kecil. Pengembangan AKK dilakukan terhadap 3 poin utama, yaitu menentukan uraian pekerjaan berdasarkan Work Breakdown Structure (WBS), melakukan Root Cause Analysis (RCA), serta menentukan tindakan pengendalian berdasarkan hierarki pengendalian dan kategori potensi bahaya.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis Keselamatan Konstruksien_US
dc.subjectPotensi Bahayaen_US
dc.subjectWBSen_US
dc.subjectFMEAen_US
dc.subjectCEDen_US
dc.titleAnalisis Keselamatan Konstruksi pada Pekerjaan Galian dan Timbunan Proyek Konstruksi Jalanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM21914015


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record