Karakteristik Campuran Aspal Porus Dengan Penambahan Styrofoam (Characteristics of Porous Asphalt Mixture with Addition of Styrofoam)
Abstract
porus merupakan salah satu jenis campuran perkerasan lentur jalan yang telah dikembangkang di berbagai negara maju dan hanya diperuntukkan untuk lapis aus (wearing cuorse). Campuran aspal porus umumnya memiliki nilai stabilitas yang rendah. Pemanfaatan styrofoam sebagai bahan tambah campuran aspal porus dapat menjadi solusi meningkatkan nilai stabilitas campuran sehingga mampu dimanfaatkan lebih maksimal untuk konstruksi perkerasan jalan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan sifat fisik aspal setelah adanya substitusi styrofoam dan seberapa besar pengaruh penambahan styrofoam pada campuran perkerasan aspal porus sebagai substitusi aspal terhadap karakteristik Marshall, Indirect Tensile Strength, Permeabilitas, Asphalt Flow Down dan Cantabro Loss.
Pada penelitian ini dilakukan 5 tahap, yaitu tahap pertama pengujian sifat material yang terdiri dari pengujian agregat, aspal dan styrofoam. Tahap kedua adalah menentukan kadar aspal optimum pada campuran aspal porus. Tahap ketiga melakukan pengujian penetrasi dan titik lembek pada aspal dengan substitusi styrofoam. Tahap keempat melakukan uji Marshall, uji Immersion, uji Indirect Tensile Strength, uji Permeabilitas, uji Asphalt Flow Down, dan uji Cantabro Loss. Tahap kelima adalah melakukan analisis, pembahasan dan pengambilan kesimpulan dari hasil pengujian yang telah dilakukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi styrofoam kedalam aspal mempengaruhi nilai indeks penetrasi yang semakin meningkat dengan nilai indeks penetrasi tertinggi terdapat pada kadar substitusi styrofoam 14% sebesar 3,522. Pengujian Marshall menunjukkan bahwa dengan substitusi styrofoam dapat digunakan sebagai bahan bahan perkerasan jalan hanya sampai batas substitusi sebesar 10%. Pada pengujian Indirect Tensile Strength mengalami peningkatan sampai pada kadar subtitusi styrofoam 10% dengan nilai 10,812kg/cm2 setelah itu seiring bertambahnya kadar subtitusi styrofoam akan mengalami penurunan. Hasil pengujian permeabilitas menunjukan campuran aspal porus menjadi meningkat dengan nilai sebesar 4,84x10-3 cm/detik dan dikategorikan dalam drainase sedang. Kemampuan campuran menahan benturan dengan hasil pengujian Cantabro Loss mengalami peningkatan sampai pada kadar 12% sebesar 14,938% setelah itu seiring bertambahnya kadar subtitusi styrofoam akan mengalami penurunan nilai.
Collections
- Civil Engineering [4205]