Show simple item record

dc.contributor.authorLukum, Alifa Ainun
dc.date.accessioned2023-06-21T02:50:21Z
dc.date.available2023-06-21T02:50:21Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/45045
dc.description.abstractIsu kesenjangan gender masih menjadi permasalahan Jepang hingga saat ini. Kesenjangan gender tersebut secara historis berkaitan dengan adanya pembagian kerja berdasarkan peran gender. Dalam penelitian ini masalah yang diangkat oleh peneliti adalah Implementasi Kebijakan Womenomics di Jepang pada masa Pemerintahan Shinzo Abe Pada tahun 2013-2020. Penulis menggunakan pendekatan Gender Rezim dalam menganalisis. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk melihat dinamika dan implementasi dari kebijakan womenomics sebagai respon Abe dalam mengajak perempuan untuk masuk ke angkatan kerja. Berdasarkan data ditemukan bahwa setelah kebijakan Womenomics dikeluarkan, perempuan yang masuk ke dalam angakatan kerja telah meningkat namun banyak hal yang diabaikan oleh Shinzo Abe seperti, adanya pembagian kerja berdasarkan gender, kekuasaan dan otoritas yang didominasi oleh laki-laki, yang dimana berkontradiksi dengan tujuan awal Abe dalam mengeluarkan Kebijakan Womenomics.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectWomenomicsen_US
dc.subjectJepangen_US
dc.subjectPekerja Tidak Tetap Perempuanen_US
dc.subjectKesenjangan Genderen_US
dc.titleKebijakan Womenomics di Sektor Ketenagakerjaan pada Masa Pemerintahan Shinzo Abe (2013-2020)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM18323071


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record