Show simple item record

dc.contributor.authorJuhindra, M. Hary
dc.date.accessioned2023-06-21T02:47:22Z
dc.date.available2023-06-21T02:47:22Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/45044
dc.description.abstractPekerjaan konstruksi merupakan kompleksitas pekerjaan yang dapat menjadi penyebab kecelakaan kerja dan pentingnya pekerjaan dalam industri konstruksi. konstruksi memiliki karakteristik yang unik dan kompleks serta dapat meningkatkan bahaya kecelakaan kerja. Perkembangan teknologi industri membutuhkan penerapan teknologi canggih dan penggunaan mesin untuk menggantikan tenaga manusia, yang memudahkan proses produksi dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Penciptaan tempat kerja yang aman dan bebas ancaman adalah tugas pengusaha dan negara. Oleh karena itu, penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) sangat penting bagi industri untuk menjamin produktivitas dan efisiensi proses kerja Namun dalam praktiknya, Indonesia masih belum menjadi negara yang menerapkan SMKK sama sekali. angka kecelakaan kerja di Indonesia masih tinggi dan trennya terus meningkat Tahun demi tahun. Hal ini menempatkan Indonesia pada urutan kelima dari sepuluh negara anggota ASEAN. Metode pengambilan data yang akan digunakan adalah dengan melakukan validasi dan wawancara sedangkan metode analisis akar masalah sebuah risiko terjadi yang digunakan adalah Fault Tree Analysis (FTA) dan untuk Tindakan rekomendasi pengendaliannya adalah dengan menggunakan model Construction Safety Analysis (CSA). Hasil pada penilitian ini adalah melakukan adalah sebuah analisis yang dapat menjadi sebuah acuan untuk mencegah kecelakaan kerja pada proyek Gedung khususnya pekerjaan konstruksi Atap dan Instalasi Lift pada proyek pembangunan universitas Nahdatul Ulama Yogyakarta. Pada penelitian ini langkah awal adalah menyusun identifikasi potensi bahaya dengan menggunakan Work Breakdown Structure (WBS) sebagai alat untuk menyusunnya lalu setlah disusun dilakukan validasi kepada 3 pakar ahli yang hasil akhirnya adalah didapatkan 131 identifikasi potensii bahaya. Setelah identifikasi potensi bahaya ditemukan dilakukan penyusunan akar masalah dari setiap identifikasi dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) yang menghasilkan sebuah kesimpulan 3 pakar ahli memiliki pendapat yang hamper sama bahwa akar masalah dari potensi bahaya yang sudah teridentifikasi ada 4 faktor yaitu faktor personal,faktor peralatan,faktor material dan faktor lingkungan. Hal ini sejalan dengan 4 pilar keselamatan konstruksi. Setelah melakukan analisis akar masalah, selanjutnya menyusun Tindakan rekomendasi pengendalian agar potensi bahaya yang sudah teridentifikasi dapat terkendali menjadi aman bagi proyek konstruksi tersebut hasilnya, pengendalian dengan berlandaskan teori hierarki kontrol K3 pada penelitian ini digunakan 4 metode Tindakan pengendalian yaitu subtitusi,rekayasa teknologi,pengendalian administrasi dan alat pelindung diri.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectFault Tree Analysisen_US
dc.subjectConstruction Safety Analysisen_US
dc.subjectLiften_US
dc.subjectAtapen_US
dc.subjectBahayaen_US
dc.subjectidentifikasien_US
dc.titleAnalisis Pencegahan Kecelakaan Kerja pada Pekerjaan Konstruksi Atap dan Konstruksi Instalasi Liften_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM21914016


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record