Analisis Pencegahan Kecelakaan Kerja pada Pekerjaan Konstruksi Atap dan Konstruksi Instalasi Lift
Abstract
Pekerjaan konstruksi merupakan kompleksitas pekerjaan yang dapat menjadi penyebab
kecelakaan kerja dan pentingnya pekerjaan dalam industri konstruksi. konstruksi memiliki karakteristik
yang unik dan kompleks serta dapat meningkatkan bahaya kecelakaan kerja. Perkembangan teknologi
industri membutuhkan penerapan teknologi canggih dan penggunaan mesin untuk menggantikan tenaga
manusia, yang memudahkan proses produksi dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Penciptaan
tempat kerja yang aman dan bebas ancaman adalah tugas pengusaha dan negara. Oleh karena itu,
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) sangat penting bagi industri untuk
menjamin produktivitas dan efisiensi proses kerja Namun dalam praktiknya, Indonesia masih belum
menjadi negara yang menerapkan SMKK sama sekali. angka kecelakaan kerja di Indonesia masih tinggi
dan trennya terus meningkat Tahun demi tahun. Hal ini menempatkan Indonesia pada urutan kelima dari
sepuluh negara anggota ASEAN. Metode pengambilan data yang akan digunakan adalah dengan
melakukan validasi dan wawancara sedangkan metode analisis akar masalah sebuah risiko terjadi yang
digunakan adalah Fault Tree Analysis (FTA) dan untuk Tindakan rekomendasi pengendaliannya adalah
dengan menggunakan model Construction Safety Analysis (CSA). Hasil pada penilitian ini adalah
melakukan adalah sebuah analisis yang dapat menjadi sebuah acuan untuk mencegah kecelakaan kerja
pada proyek Gedung khususnya pekerjaan konstruksi Atap dan Instalasi Lift pada proyek pembangunan
universitas Nahdatul Ulama Yogyakarta.
Pada penelitian ini langkah awal adalah menyusun identifikasi potensi bahaya dengan
menggunakan Work Breakdown Structure (WBS) sebagai alat untuk menyusunnya lalu setlah disusun
dilakukan validasi kepada 3 pakar ahli yang hasil akhirnya adalah didapatkan 131 identifikasi potensii
bahaya. Setelah identifikasi potensi bahaya ditemukan dilakukan penyusunan akar masalah dari setiap
identifikasi dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) yang menghasilkan sebuah
kesimpulan 3 pakar ahli memiliki pendapat yang hamper sama bahwa akar masalah dari potensi bahaya
yang sudah teridentifikasi ada 4 faktor yaitu faktor personal,faktor peralatan,faktor material dan faktor
lingkungan. Hal ini sejalan dengan 4 pilar keselamatan konstruksi. Setelah melakukan analisis akar
masalah, selanjutnya menyusun Tindakan rekomendasi pengendalian agar potensi bahaya yang sudah
teridentifikasi dapat terkendali menjadi aman bagi proyek konstruksi tersebut hasilnya, pengendalian
dengan berlandaskan teori hierarki kontrol K3 pada penelitian ini digunakan 4 metode Tindakan
pengendalian yaitu subtitusi,rekayasa teknologi,pengendalian administrasi dan alat pelindung diri.