Show simple item record

dc.contributor.authorNowy, Abdul
dc.date.accessioned2023-06-15T07:57:56Z
dc.date.available2023-06-15T07:57:56Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/44980
dc.description.abstractPerkawinan yang terjadi pada masyarakat Todanga merupakan perpaduan antara adat dan agama dalam proses pelaksanaanya, hal ini sudah dilakukan sejak zaman dahulu baik sebelum dan setelah masuknya Islam, proses pelaksanaan perkawinan dalam adat Todanga dapat ditempuh dengan empat cara yakni kafonii, kalili, kafileisao, kahumbuni. Keempat cara ini memiliki peran masing-masing dalam proses pernikahan, Penelitian ini merupakan perpaduan penelitian lapangan dan kajian kepustakaan dengan wawancara tokoh menggunakan teori receptie in contrario, penelitian ini penting dilakukan mengingat kearifan lokal yang sejalan dengan nilai-nilai Islam dengan kekayaan adat dan budayanya. Tujuan dari penulisan tesis ini untuk mengembangkan nilai-nilai keislaman dalam adat dan budaya dalam perkawinan masyarakat Todanga. dari hasil penelitian ditemuakan bahwa perkawinan dalam adat masyarakat Todanga di Buton dapat dibagi berdasarkan pelaksanaanya, kafonii dan kalili merupakan cara yang sangat dianjurkan sebab tidak bertentangan dengan perintah agama sementara kafileisao dan kahumbuni merupakan cara yang musti dijauhi, bukan karena pernikahanya tetapi prosesnya yang jauh dari nilai dan akhlak Islam.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPernikahanen_US
dc.subjectTodangaen_US
dc.subjectButonen_US
dc.subjectHukumen_US
dc.subjectIslamen_US
dc.titleProsesi Perkawinan (Kawi`a) Masyarakat Todanga di Buton Perspektif Hukum Islamen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM20913016


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record