Penilaian Tingkat Keberlanjutan Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) Domestik Komunal Tegalsari Semarang, Ipal Komunal Pedalangan Semarang, Dan Ipal Komunal Podorejo Semarang
Abstract
Hingga tahun 2018 di Indonesia, rumah tangga dengan akses sanitasi layak mencapai 74,58%,
termasuk akses sanitasi aman yang mencapai 7,42%. Masih memiliki gap 7,58% untuk
mencapai target akses sanitasi yang aman sebesar 15% pada tahun 2024. Sejak tahun 2005,
Kota Semarang telah membangun fasilitas pelayanan Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL)
komunal di beberapa permukiman. Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL) komunal yang
sudah dibangun di kota Semarang berjumlah 197 unit. Penilaian tingkat keberlanjutan IPAL
merupakan hal yang penting dilakukan untuk mengidentifikasi kelebihan serta kekurangan dari
IPAL tersebut. Dari kelebihan dan kekurangan yang telah diidentifikasi, pengelola IPAL dapat
mengevaluasi terkait kondisi IPAL agar memenuhi aspek keberlanjutan yang membuat IPAL
tersebut dapat berfungsi dengan baik untuk waktu yang lama. Tujuan dari penelitian ini adalah
merumuskan instrument penilaian tingkat keberlanjutan (aspek dan variable penilaian),
melakukan evaluasi aspek ekonomi, sosial, kelembagaan, lingkungan dan teknis IPAL
Komunal Tegalsari, Pedalangan, dan Podorejo, dan melakukan evaluasi keberlanjutan dengan
menggunakan metode Sustainability Index pada IPAL Komunal Tegalsari, Pedalangan, dan
Podorejo. Instrumen yang dirumuskan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang
diberikan kepada pengelola dan pengguna yang sebelumnya telah divalidasi oleh dosen
pembimbing tugas akhir. IPAL Komunal Tegalsari memiliki nilai persentase indeks
keberlanjutan aspek ekonomi 67%, aspek lingkungan 85%, aspek sosial 59%, aspek lembaga
78%, dan aspek teknis 68%. IPAL Komunal Pedalangan memiliki nilai persentase indeks
keberlanjutan aspek ekonomi 69%, aspek lingkungan, 75%, aspek sosial 73%, aspek lembaga
75%, dan aspek teknis 53%. IPAL Komunal Podorejo memiliki nilai persentase indeks
keberlanjutan aspek ekonomi 60%, aspek lingkungan 65%, aspek sosial 52%, aspek lembaga
71%, dan aspek teknis 60%. Nilai tingkat keberlanjutan IPAL Komunal Tegalsari, Pedalangan,
dan Podorejo secara berurutan yaitu 71%, 69%, dan 62%.
Collections
- Environmental Engineering [1477]