dc.description.abstract | Kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia pada tahun 2021 berjumlah sebanyak 234.270
kasus yang dimana kasus tersebut lebih banyak dibandingkan pada tahun 2020 yang berjumlah
sebanyak 221.740 kasus sehingga mengakibatkan kenaikan sebesar 5,65%. Kecelakaan kerja yang
paling berisiko terjadi di konstruksi ialah terjatuh dari ketinggian. Beberapa bahaya di tempat tinggi
yang dapat memicu terjadinya kecelakaan antara lain ialah: terjatuh, terpeleset, tersandung, dan
kejatuhan. Salah satu contoh pekerjaan yang paling sering mengalami kecelakaan kerja pada
ketinggian adalah pekerjaan scaffolding. Pada penelitian ini, Fault Tree Analysis digunakan sebagai
alat investigasi setelah terjadi kecelakaan, konsep ini dilakukan dengan mencari keterkaitan secara
berantai yang menyebabkan kecelakaan bisa terjadi.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mencari nilai probabilitas dan mengidentifikasi akar
penyebab kegagalan/kecelakaan kerja pada pekerjaan scaffolding yang telah terjadi yaitu terjatuhnya
scaffolding dan memberikan pengendalian risiko yang sesuai dengaan pedoman hirarki
pengendalian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Fault Tree Analysis
(FTA) dengan pendekatan yang diawali dengan kegagalan (kecelakaan kerja) sebagai kejadian
puncak (top event) kemudian merinci apa saja penyebab yang mungkin menjadi faktor dari
kegagalan tersebut (basic event/root cause).
Hasil dari penelitian ini, didapatkan akar masalah utama yang merupakan penyebab
terjadinya kecelakaan terjatuhnya scaffolding pada Proyek RS UII antara lain: (1) kurang memiliki
ketrampilan dan pengetahuan dikarenakan tidak mengambil bidang yang sesuai dengan keahlian,
(2) kurang memiliki ketrampilan dan pengetahuan dikarenakan tidak berpengalaman, kurang dalam
pengawasan dikarenakan kurangnya kedisiplinan/kesadaran pada pekerja, (3) alat yang tidak sesuai
standar (bengkok, berkarat, rapuh) dikarenakan beban material yang diangkat terlalu berat
kurangnya perawatan, alat sudah tua/berumur, dan alat tidak diperbaharui kembali. | en_US |