Show simple item record

dc.contributor.authorMITA NUR FADILAH
dc.date.accessioned2023-05-24T04:34:03Z
dc.date.available2023-05-24T04:34:03Z
dc.date.issued2023-03
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/44920
dc.description.abstractKecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia pada tahun 2021 berjumlah sebanyak 234.270 kasus yang dimana kasus tersebut lebih banyak dibandingkan pada tahun 2020 yang berjumlah sebanyak 221.740 kasus sehingga mengakibatkan kenaikan sebesar 5,65%. Kecelakaan kerja yang paling berisiko terjadi di konstruksi ialah terjatuh dari ketinggian. Beberapa bahaya di tempat tinggi yang dapat memicu terjadinya kecelakaan antara lain ialah: terjatuh, terpeleset, tersandung, dan kejatuhan. Salah satu contoh pekerjaan yang paling sering mengalami kecelakaan kerja pada ketinggian adalah pekerjaan scaffolding. Pada penelitian ini, Fault Tree Analysis digunakan sebagai alat investigasi setelah terjadi kecelakaan, konsep ini dilakukan dengan mencari keterkaitan secara berantai yang menyebabkan kecelakaan bisa terjadi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mencari nilai probabilitas dan mengidentifikasi akar penyebab kegagalan/kecelakaan kerja pada pekerjaan scaffolding yang telah terjadi yaitu terjatuhnya scaffolding dan memberikan pengendalian risiko yang sesuai dengaan pedoman hirarki pengendalian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Fault Tree Analysis (FTA) dengan pendekatan yang diawali dengan kegagalan (kecelakaan kerja) sebagai kejadian puncak (top event) kemudian merinci apa saja penyebab yang mungkin menjadi faktor dari kegagalan tersebut (basic event/root cause). Hasil dari penelitian ini, didapatkan akar masalah utama yang merupakan penyebab terjadinya kecelakaan terjatuhnya scaffolding pada Proyek RS UII antara lain: (1) kurang memiliki ketrampilan dan pengetahuan dikarenakan tidak mengambil bidang yang sesuai dengan keahlian, (2) kurang memiliki ketrampilan dan pengetahuan dikarenakan tidak berpengalaman, kurang dalam pengawasan dikarenakan kurangnya kedisiplinan/kesadaran pada pekerja, (3) alat yang tidak sesuai standar (bengkok, berkarat, rapuh) dikarenakan beban material yang diangkat terlalu berat kurangnya perawatan, alat sudah tua/berumur, dan alat tidak diperbaharui kembali.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titleAnalisis Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Pekerjaan Scaffolding Dengan Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (Fta) (Studi Kasus: Proyek Rs Uii)en_US
dc.Identifier.NIM18511011


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record