“Fenomena Sell in May and Go Away di Negara Berkembang dan Negara Maju”
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji fenomena “sell in may and go
away” di negara berkembang dan negara maju. Kategori negara berkembang dan
negara maju didasarkan pada klasifikasi organisasi internasional yang memiliki
tujuan mempererat kerja sama moneter global, yaitu dana moneter internasional
atau yang sering disebut dengan “International Monetary Fund” (IMF). Data yang
diambil berupa negara berkembang dan negara maju. Negara berkembang yang
diteliti meliputi negara Belgia, Turki, India, Indonesia, Philipina, Meksio, Brazil,
Kolombia, dan Argentina. Sedangkan negara maju yang diteliti meliputi negara
Jepang, Singapura, Austria, Belanda, Prancis, Spanyol, U.S, dan Kanada. Variabel
utama pada penelitian ini yaitu return saham pada bulan Mei–Oktober dan
November–April. Sedangkan untuk variabel kontrolnya yaitu ada inflasi, suku
bunga, pendapatan nasional, dan budaya. Teknik pengujian penelitian ini
menggunakan uji asumsi klasik yang meliputi uji heterokedatisitas, uji
multikolinearitas, uji normalitas, dan uji autokorelasi. Kemudian ada uji regresi
berganda, uji t, dan uji f dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tidak ada fenomena “sell in may and go away” di negara berkembang.
Sedangkan di negara maju terdapat fenomena “sell in may and go away”.
Terdapat perbedaan return pada negara berkembang dan negara maju dimana
return bulan november – april lebih tinggi dibanding dengan mei - oktober. Tidak
Terdapat fenomena “sell in may and go away” di negara berkembang setelah di
kontrol variabel inflasi, suku bunga, pendapatan nasional dan budaya. Terdapat
fenomena “sell in may and go away” di negara maju setelah di kontrol variabel
inflasi, suku bunga, pendapatan nasional dan budaya.
Collections
- Akuntansi [4403]