Show simple item record

dc.contributor.authorApriyanti, Dwi
dc.date.accessioned2016-10-10T02:44:21Z
dc.date.available2016-10-10T02:44:21Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/444
dc.description.abstractSkripsi ini mengenai Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kesehatan Keuangan dan Prediksi Kebangkrutan Pada Sektor Perbankan Sebelum dan Sesudah Merger. Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kesehatan dan prediksi kebangkrutan sebelum dan sesudah merger. . . Metode penelitian yang digunakan adalah pertama, untuk menilai tingkat kesehatan keuangan perbankan dengan metode pengukuran rasio CAMEL: Capital, Asset, Manajemen, Earning, Likuidity. Kedua, untuk mengetahui prediksi kebangkrutan dengan pengukuran rasio Altman yaitu untuk mengetahui prediksi kebangkrutan menggunakan perhitungan Z-score: Working Capital/Total Assets Retairned Earnings/Total Assets, Earning Before Interest and Taxes/Total Assets Market Value ofEquity/Book Value ofTotal Assets, Sales/Total Assets. ' Analisis yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata {Paired Samples Ttest) Adapun hasil penelitian ini uji beda yang bervariasi yaitu ada perbedaan tingkat kesehatan rasio CAR sebelum dan sesudah merger ke bank Artha Graha, bank Danamon dan bank Permata. Rasio RORA tidak perbedaan sebelun dan sesudah merger ke bank Artha Graha dan bank Permata, tetapi ada perbedaan rasio RORA sebelum dan sesudah merger ke bank Danamon. Rasio NPM ada perbedaan sebelum dan sesudah merger ke bank Danamon dan bank Permata, tetapi tidak ada perbedaan rasio NPM sebelum dan sesudah merger ke bank Artha Graha Rasio ROA tidak ada perbedaan pada rasio ROA sebelum dan sesudah merger ke bank Artha Graha, tetapi rasio ROA ada perbedaan sebelum dan sesudah merger ke bank Danamon dan bank Permata. Rasio BOPO ada perbedaan rasio BOPO sebelum dan sesudah merger ke bank Artha Graha, bank Danamon dan bank Permata. Rasio LQ1 tidak ada perbedaan rasio LQ1 sebelum dan sesudah merger ke bank Artha Graha, bank Danamon dan bank Permata. Rasio LQ2 tidak ada perbedaan rasio LQ2 sebelum dan sesudah merger ke bank Artha Graha, bank Danamon dan bank Permata. Memiliki prediksi potensi kebangkrutan yang tinggi, kondisi tetap sama setelah dilakukan merger yaitu berada pada posisi tidak sehat dan prediksi kebangkrutan yang tinggi. Akan tetapi kondisi tingkat prediksi kebangkrutan ada perbedaan signifikan sebelum merger dan sesudah merger ke bank Artha Graha, bank Danamon, dan bank Permata. Hasil uji beda rata-rata untuk prediksi kebangkrutan ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah merger.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectRasio Keuanganen_US
dc.subjectKesehatan Keuanganen_US
dc.subjectPrediksi Kebangkrutanen_US
dc.subjectPerbankanen_US
dc.titleAnalisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kesehatan Keuangan dan Prediksi Kebangkrutan pada Sektor Perbankan Sebelum dan Sesudah Mergeren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record