dc.description.abstract | Pembelajaran Al-Qur’an metode Ummi di MI Husnayain Sleman
merupakan sesuatu yang menarik karena tidak semua sekolah menerapkan metode
ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan tentang penerapan
pembelajaran Al-Qur’an Metode Ummi pada peserta didik di MI Husnayain
Sleman dan menganalisis hasil penerapan pembelajaran Al-Qur’an Metode Ummi
pada peserta didik di MI Husnayain Sleman. Dalam hal penerapan sudah berjalan
dengan baik, kualitas bacaan peserta didik sudah sesuai dengan hukum-hukum
tajwid yang berlaku, dan pelaksanaan pembelajarannya sudah sesuai arahan dari
Ummi Foundation. Permasalahan yang muncul adalah, saat ini terjadi kekurangan
kelas untuk kegiatan pembelajaran karena sedang ada pembangunan gedung kelas
baru sehingga ada perombakan tempat seperti perpustakaan, kantor, dapur, dan
sebagainya. Sehingga ada beberapa kelompok yang belajarnya di masjid sekolah.
Hal itu menjadikan kurang kondusif. Dari kualitas guru sudah baik karena ada 9
pengajar dan hanya 2 yang belum sertifikasi.
Jenis penelitian ini adalah deskripstif kualitatif. Teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber informan
berjumlah 4 orang yaitu, 1 koordinator guru Al-Qur’an, kepala madrasah, dan 2
peserta didik kelas IV. Penentuan informasi menggunakan teknik purposive
sampling. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data dan vefikasi. Serta
keabsahan data dalam penelitian menggunakan triangulasi sumber.
Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa 1) Penerapan pembelajaran AlQur’an
metode
Ummi
di
MI
Husnayain
sudah
berjalan
dengan
baik.
Pelaksanaan
pembelajaran
sudah
diterapkan
sesuai
dengan
standar
sistem
Ummi
Foundation.
2)
Hasil penerapan metode Ummi di MI Husnayain berjalan secara baik sesuai
dengan arahan dan pedoman Ummi Foundation. Adapun faktor pendukung
pembelajaran metode ummi, diantaranya sekolah sudah terdaftar MoU di ummi
daerah, yayasan dan kepala sekolah sudah mendukung penuh pembelajaran AlQur’an
metode Ummi, fasilitas / media pembelajaran yang lengkap, guru
bersertifikasi, dan dukungan orang tua. Sedangkan faktor penghambat, diantaranya:
kurangnya tempat untuk mengajar Ummi, kondisi peserta didik, dan kondisi guru. | en_US |