PENGARUH PMA, PMDN, JUMLAH PENDUDUK DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2006-2020 SKRIPSI
Abstract
Pendapatan asli daerah dijadikan tolak ukur ketergantungan suatu daerah terhadap
pemerintah pusat. Peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
memberikan kontribusi yang besar terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD). Sebagaimana yang tertulis dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004
menyatakan bahwa sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah didapatkan dari pajak
daerah, retribusi daerah, hasil kekayaan daerah yang dipisahkan, dan pendapatan lain-
lain yang sah. Seluruh provinsi di Indonesia berusaha untuk terus meningkatkan
penerimaan Pendapatan Asli Daerah masing-masing. Model yang paling tepat dalam
penelitian ini yaitu uji Mackinnon, White and Davidson (MWD), model dalam rentang
waktu tahun 2006 – 2020 dengan menggunakan variabel PMA, PMDN, Jumlah
Penduduk, Pengeluaran Pemerintah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Koefisien determinasi yang ditunjukan dengan R-square sebesar 0,9734 atau 97,34%
bahwa variabel PAD dipengaruhi oleh variabel independen yaitu PMA, PMDN,
Jumlah Penduduk dan Pengeluaran Pemerintah. Secara simultan variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen. Secara parsial variabel jumlah penduduk
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. PMA berpengaruh terhadap variabel
dependen dan PMDN berpengaruh terhadap variabel dependen. 0,981802 memiliki
arti bahwa variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD) mampu dijelaskan oleh PMA,
PMDN, jumlah penduduk dan pengeluaran pemerintah sebesar 98,18% sedangkan
sisanya sebesar 1,82% dijelaskan oleh variabel lain di luar mode
Collections
- Economics [2163]