KAJIAN KEKUATAN PLAT ALUMUNIUM SEBAGAI MATERIAL SAMBUNGAN “ALU” PADA ARSITEKTUR MODULAR BAMBU TERHADAP MODUL “BAMBU JEPIT”
View/ Open
Date
2022-08-27Author
Kinanthi, Dita Nur
Prihatmaji, Yulianto Purwono
Suprahman, Faiz Hamdi
Metadata
Show full item recordAbstract
Gathering Space merupakan fasilitas pendukung yang dibutuhkan unutuk korban bencana alam untuk keperluan umum seperti memasak, berkumpul, bermain dan lain-lain. Bambu merupakan material alternatif yang dapat dijadikan material konstruksi Gathering Space dengan kelebihannya yang dapat dibuat secara modular untuk mencapai efektifitas pembangunan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keefektifan dan kekuatan pembuatan konstruksi modular bambu, salah satunya adalah konstruksi sambungannya. Seiring dengan berkembangnya teknologi konstruksi bambu, perkembangangan konstruksi sambungan bambu juga semakin meningkat. Banyak sambungan bambu yang menggunakan material logam salah satunya besi. Banyaknya material logam dapat menjadi referensi untuk pengembangan sambungan bambu. Alumunium merupakan logam yang ringan dan kuat. Sifatnya tersebut membuat alumunium dapat dikembangkan menjadi sambungan bambu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kekuatan sambungan “ALU” yang merupakan sambungan plat alumunium pada modul “Bambu Jepit” yang merupakan modul dari desain Gathering Space penelitian ini. Dengan menggunakan metode kuantitatif dan eksperimental yang dilakukan dengan pengujian untuk mengetahui perilaku deformasi yang terjadi pada bambu. Pengujian dilakukan dengan menggunakan maket representatif dengan modul berskala 1:2 untuk menunjukan perilaku yang terjadi akibat pembebanan. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa material alumunium dengan ketebalan 0,5mm hanya dapat menahan beban antara 25kg-40kg. Sehingga material alumunium dengan ketebalan 0,5mm bekum cukup kuat untuk dijadikan bahan alternatif sambungan bambu.