Telaah Konsep Arsitektur Ekokultural Pada Gerakan Pendidikan Kaum Perempuan Marginal Di Kabupaten Gresik
View/ Open
Date
2021-02-20Author
Ayunda, Brenda Devita Putri
Tisnawati, Endah
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Gresik memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi di Jawa Timur. Perekonomian menjadi salah satu faktor rendahnya tingkat pendidikan. Sekolah perempuan gagasan MAMPU bersama LSM di Gresik telah dibangun dengan dukungan pemerintah setempat, namun fasilitas yang ada membutuhkan pengembangan inovasi yang layak. Maka diperlukan fasilitas yang dapat memenuhi kegiatan edukasi yaitu dengan pusat pemberdayaan perempuan. Metode yang diterapkan menggunakan konsep ekokultural, kaitannya dengan hubungan antara lingkungan dan manusia sebagai makhluk hidup, serta kesesuaian kultur masyarakat di kawasan sub-urban. Untuk meningkatkan partisipasi perempuan di sub-urban dan pedesaan, lebih mudah menggunakan pendekatan budaya sebagai katalisator. Desain menerapkan prinsip prinsip ekokultural. Pertama citra ruang, mengkaji tentang pembentukan kesan ruang. Sumber pengetahuan umum, merupakan pembelajaran alam dan lingkungan yang bertujuan untuk mengenal budaya setempat. Ketiga citra bangunan, langgam bangunan yang berkaitan dengan identitas dan kesan visual bangunan. Teknologi dan material mengulas mengenai metode, kreasi, teknik, dan hubungan kehidupan bermasyarakat. Serta konsep nilai setempat, membahas konsep norma setempat dengan mempelajari cara tinggal melalui bangunan yang diadaptasi dengan fisik dan karakteristik lokal. Adanya pusat pemberdayaan ini diharapkan perempuan dapat memperoleh kesetaraan hak-haknya dengan laki-laki dan menjadi perempuan mandiri yang lebih berani bertindak, serta memiliki kualitas hidup yang lebih baik.