Show simple item record

dc.contributor.advisorProf. Jaka Sriyana, SE., MSi., Ph.D
dc.contributor.authorRamadhany, Annisa
dc.date.accessioned2023-04-11T02:29:21Z
dc.date.available2023-04-11T02:29:21Z
dc.date.issued2023-03-30
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/43412
dc.description.abstractKejatuhan ekonomi Indonesia pada tahun 1998 dipercaya bukan hanya disebabkan oleh krisis Thailand namun juga disebabkan oleh lemahnya kondisi fundamental ekonomi pada saat itu dengan sistem sentralistiknya. Oleh karena itu, pada tahun 2001 Indonesia mengubah sistem ekonomi serta pemerintahannya menjadi bersifat desentralisasi. Namun, terjadi banyak perdebatan tentang desentralisasi. Sebagian ekonom percaya bahwa desentralisasi fiskal dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, memperbaiki pemerataan, dan meningkatkan kualitas pelayanan publik serta kesejahteraan masyarakat. Sebagian lain meyakini bahwa desentralisasi mungkin dapat meningkatkan akuntabilitas dan efisiensi, meski prosesnya cenderung menyulitkan manajemen makroekonomi, memperlambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan ketidakmerataan dan ketimpangan, serta memperburuk pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.Selain desentralisasi fiskal terdapat terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi kondisi perekonomian di Indonesia yaitu tenaga kerja dan inflasi. Meningkatnya tenaga kerja berarti akan meningkatkan output per kapita atau biasa disebut dengan produktivitas tenaga kerja. Peningkatan produktivitas inilah yang menjadi kontribusi utama bagi pertumbuhan ekonomi. Sedangkan inflasi dapat memberikan dampak positif maupun negatif terhadap kondisi perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desentralisasi fiskal, tenaga kerja, dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Desentralisasi fiskal menggunakan ukuran dari sisi penerimaan APBD yaitu dana perimbangan. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS). Metode yang digunakan metode regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dana alokasi umum berpengaruh positif dan signifikan, dana alokasi khusus berpengaruh negatif dan signifikan. Sedangkan dana bagi hasil, tenaga kerja dan inflasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectDesentralisasi Fiskalen_US
dc.subjectTenaga Kerjaen_US
dc.subjectInflasien_US
dc.subjectPertumbuhan Ekonomien_US
dc.titlePengaruh Desentralisasi Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesiaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM18313090


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record