Pengaruh Sekam Padi Sebagai Agregat Pada Batako Dengan Penambahan Abu Batu Dan Fly Ash Terhadap Aspek Teknis, Biaya Produksi, Dan Redaman Suara
Abstract
Semakin berkembangnya zaman, semakin banyaknya para ahli untuk melakukan inovasi
terhadap material bahan konstruksi, contohnya pada batako. Salah satu inovasi yang telah banyak
dilakukan adalah menciptakan batako berbahan dasar limbah sekam padi sebagai pengganti pasir.
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian Rafi (2021) dengan mengurangi penggunaan
sekam padi serta penambahan fly ash sebagai filler pada batako dengan tujuan untuk mendapatkan
komposisi material penyusun batako yang optimal dan memenuhi aspek teknis yang diujikan.
Pelaksanaan penelitian dilakukan dimulai dari pengecekan bahan susun, pembuatan
sampel, lalu pengujian di laboratorium. Bahan susun yang digunakan adalah sekam padi, abu batu,
fly ash, dan semen yang dibuat sebanyak 5 variasi komposisi yang berbeda. Pada penelitian ini,
pengujian yang dilakukan diantaranya adalah uji kuat tekan, penyerapan air, redaman suara, dan
perhitungan harga produksi batako. Semua aspek teknis ini nantinya akan dibandingkan dengan bata
ringan merek Falcon.
Hasil penelitian menunjukkan batako sekam padi optimum didapatkan pada batako variasi
I (1 SM : 0,5 AB : 0,5 FA : 2 SP) dengan nilai kuat tekan sebesar 29,583 kg/cm
, nilai penyerapan
air sebesar 19,038%, nilai berat volume sebesar 1255,30 kg/m
2
dimana masih dikategorikan sebagai
bata ringan karena memiliki berat volume <1400 kg/m
3
. Kemudian, setelah dilakukan pengujian
pada bata ringan merek Falcon didapatkan nilai kuat tekan sebesar 26 kg/cm
3
, nilai penyerapan
airnya sebesar 38,477%, dan nilai berat volume sebesar 856,67 kg/m
2
. Sehingga, jika dilakukan
perbandingan maka batako sekam padi memiliki beberapa keunggulan dan juga kekurangan
dibanding dengan bata ringan Falcon. Untuk pengujian redaman suara, batako sekam padi variasi I
mendapatkan nilai yang paling baik dibanding dengan variasi lainnya. Nilai daya redam suara yang
didapatkan adalah sebesar 26,2 dB. Untuk bata ringan Falcon, didapatkan nilai daya redam suaranya
adalah 32,5 dB. Harga pokok produksi batako sekam padi didapatkan sebesar Rp 5.857,- per batako
dengan harga jual sebesar Rp 7.028,- per batako. Harga produksi bata ringan Falcon setelah
dikonversikan menjadi Rp 8.800,- dimana masih lebih mahal 20,136%. Lalu, untuk harga produksi
batako konvensional setelah dikonversi ddidapatkan sebesar Rp 5.867,- per batako dimana masih
lebih murah 16,520% dibanding batako sekam padi.
Collections
- Civil Engineering [4192]