PROSES MEMBANGUN BALAI ADAT MELAYU SUKU WOLIO DI DESA KAISABU, BAU-BAU, SULAWESI TENGGARA DILIHAT DARI NILAI TENGIBLE DAN INTENGIBLE PROSES
View/ Open
Date
2020-02-02Author
Kautsar Bahri, Wazid
P. Prihatmaji, Yulianto
Metadata
Show full item recordAbstract
Arsitektur Tradisional Baruga mempunyai kekhasan dan ciri tersendiri baik dalam bentuk arsitekturalnya maupun filosofi. Tujuan pembahasan dalam jurnal ini mengenal bagain-bagian proses pembangunan Baruga yang terpapar dalam nilai tangible (konkrit) dan nilai intangible(abstrak). Metode yang digunakan adalah metode diskriptif analisis, yaitu dengan cara memaparkan berbagai data yang berkaitan dengan arsitektur tradisional Baruga, serta kemudian menganalisisnya berdasarkan tahapan tahapan mulai dari pencarian matrial hingga peresmian bangunan yang terpapar dalam dimensi waktu. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa nilai- nilai inengible dapat memperkuat nilai nilai dari faktor tangible. Nilai kekeluargaan dan gotong royong selalu dijunjung menjadikan baruga menjadi jantung warga kaisabu dalam keseharian maupun pelaksanaan adat. Baruga menjadi ciri perkampungan suku wolio.