FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN POTENSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN ANALISIS FRAUD HEXAGON (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kecurangan laporan
keuangan dengan menggunakan analisis fraud hexagon. Fraud hexagon adalah
konsep yang menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan
kecurangan, yaitu pressure, opportunity, rationalization, capability, dan
arrogance. Dalam penelitian ini, pressure diproksikan menjadi external pressure
dan financial stability, opportunity diproksikan menjadi ineffective monitoring,
rationalization diproksikan menjadi auditor change, capability diproksikan
menjadi director change, arrogance diproksikan menjadi frequent number of
CEO’s picture, dan collusion diproksikan menjadi political connection dan proyek
dengan pemerintah. Penelitian ini menggunakan F-Score Model untuk dapat
melihat potensi kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling dalam pemilihan sampel dengan kriteria sampel
menggunakan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2018-2020. Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh sampel sebanyak 43
perusahaan selama tiga tahun periode laporan keuangan. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif, teknik analisis yang digunakan yaitu analisis
regresi berganda. Hasil dari penelitian ini adalah variabel ineffective monitoring
berpengaruh positif signifikan terhadap potensi kecurangan laporan keuangan.
Variabel external pressure dan financial stability berpengaruh negatif signifikan
terhadap potensi kecurangan laporan keuangan. Sedangkan variabel auditor
change, director change, frequent number of CEO’s picture, political connection,
dan proyek dengan pemerintah tidak berpengaruh pada potensi kecurangan
laporan keuangan.
Collections
- Akuntansi [4403]