Show simple item record

dc.contributor.authorPartadireja, Hanifa Azka
dc.contributor.authorEdrees, Munichy B.
dc.date.accessioned2023-04-03T05:04:41Z
dc.date.available2023-04-03T05:04:41Z
dc.date.issued2020-02-02
dc.identifier.isbn978-602-450-490-8
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/42981
dc.description.abstractBelum lama ini, Jemparingan Mataram Jawa cukup banyak diminati oleh berbagai kalangan di Yogyakarta dan sekitarnya. Meskipun begitu, tempat khusus untuk jemparingan yang tersedia di Yogyakarta tidak banyak. Belum terdapat standar luasan tempat dan kebutuhan ruang yang pasti untuk menyesuaikan kenyamanan pemain jemparingan. Dengan metode penelitian kualitatif, penelitian menggunakan beberapa variable penting. Diantaranya adalah pengguna, aktivitas, fasilitas, dan denah yang dibandingkan. Dari observasi awal, sasana yang mendekati ideal dari ketiga studi kasus adalah Sasana Jemparingan Setu Kliwon, yang merupakan sasana dengan fasilitas mencukupi dan kegiatan yang terorganisir. Karena jemparingan bukan sekedar seni memanah saja, maka akan membutuhkan ruang-ruang lain seperti ruang untuk menunggu, kantin, dan terutama toilet serta mushola.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.relation.ispartofseriesSakapari 5;
dc.subjectjemparingan mataram jawaen_US
dc.subjectsasanaen_US
dc.subjectstandaren_US
dc.subjectkebutuhan ruangen_US
dc.titleKRITERIA STANDAR RUANG UNTUK TEMPAT JEMPARINGAN MATARAM JAWA (Studi Kasus : Sasana Jemparingan Siliran, Sasana Jemparingan Setu Kliwon, dan Sasana Jemparingan Langenastro)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record