Show simple item record

dc.contributor.authorHanifah, Ina Fildzah
dc.contributor.authorAgustiananda, Putu Ayu Pramanasari
dc.date.accessioned2023-03-27T03:55:50Z
dc.date.available2023-03-27T03:55:50Z
dc.date.issued2019-01-31
dc.identifier.isbn978-602-450-389-5
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/42937
dc.description.abstractAdaptive Reuse adalah suatu fungsi bangunan lama yang kemudian digunakan kembali dengan fungsi dan tujuan lain. Hal ini erat kaitanya dengan pelestarian bersejarah dan konservasi bangunan. Pada kasus tertentu, Adaptive reuse sering diterapkan pada bangunan bangunan tua bersejarah yang memiliki nilai cagar budaya. Namun dengan penerapan adaptive reuse, tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan pada fungsi maupun pada peforma bangunan. Terdapat berbagai macam bangunan di Indonesia memiliki penerapan fungsi Adaptive Ruse, antara lain adalah Museum Lawang Sewu Semarang dan museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman Yogyakarta. Kedua museum ini merupakan bangunan cagar budaya yang dilestarikan dan dilindungi oleh pemerintah dan memiliki fungsi berbeda pada masanya. Data dikumpulkan dari beberapa referensi dan observasi ke lapangan langsung. Penelitian dengan teknik deskriptif dan pendekatan kualitatif.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.relation.ispartofseriesSakapari 3;
dc.subjectAdaptive Reuseen_US
dc.subjectMuseumen_US
dc.subjectMuseum Mandala Bhakti Semarangen_US
dc.subjectMuseum Lawang sewu Semarangen_US
dc.titlePenerapan Strategi Adaptive Reuse Pada Museum Lawang Sewu Semarang dan Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman Yogyakartaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record