Show simple item record

dc.contributor.authorNurina, Talitha Mira
dc.contributor.authorHandoyotomo, Handoyotomo
dc.date.accessioned2023-03-27T03:29:07Z
dc.date.available2023-03-27T03:29:07Z
dc.date.issued2019-01-31
dc.identifier.isbn978-602-450-389-5
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/42927
dc.description.abstractMeski seluruh permukaan bumi merupakan masjid, namun bagi ummat Islam masjid memiliki arti “Rumah Allah” yang harus dimuliakan. Sebab itu sepanjang sejarah perkembangan arsitektur, masjid merupakan bentukan arsitektur yang memperoleh curahan optimal dalam hal keterampilan teknologi, estetika, dan falsafah dalam rangkaian sejarah arsitektur Islam Konsep utama bangunan Masjid FRC yaitu Masjid Modern yang dapat mendukung kawasan edukasi dan sekitarnya, serta menjadi ikon yang mempresentasikan nilai budaya Kulonprogo. Arsitektur Nusantara atau tradisional merupakan sebuah fenomena yang menarik, dengan keberagamannya yang mencerminkan kekayaan arsitektur Indonesia, Regionalisme merupakan suatu usaha untuk mengembalikan atau memunculkan kembali identitas dan ciri kedaerahan. Menurut Budihardjo (1997), regionalisme merupakan cara berfikir tentang arsitektur yang menyebar dalam berbagai jalur. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi penerapan Regionaisme Transformatif dan mengetahui aspek regionaisme yang dapat diangkat dari desain Masjid Berlanggam Jawa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan kompilasi data primer dan sekunder untuk kemudian dianalisa, penggunaan preseden digunakan sebagai acuan dalam transformasi desain bentuk berdasarkan elemen regionalisme. Hasil analisis penelitian menunjukan bahwa Masjid modern transformatif menerapkan konsep yang diambil dari elemen bangunan lama yang menonjol dan ekspresif, sehigga dapat menjadi ikon representasi budaya setempat. Selain itu menggunakan ornamen yang memiliki fungsi khusus, (tidak hanya sekedar estetika). Kesimpulan dan rekomendasi penelitian yaitu pada Masjid FRC elemen pendukung masih dirasa kurang karena hanya menggunakan ornamen batik ciri khas Kulon Progo dan bentukan atap tajug. Setelah mengetahui elemen ornament yang ada di Masjid Jawa maka dapat menjadi referensi dalam desain transformasi bentuk maupun ornamen bangunan, karena ornamen Masjid Jawa memiliki makna atau arti khusus yang dapat dijadikan konsep pendukung transformasi ikonik bangunan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.relation.ispartofseriesSakapari 3;
dc.subjectMasjiden_US
dc.subjectModernen_US
dc.subjectTradisionalen_US
dc.subjectJawaen_US
dc.subjectRegionalismeen_US
dc.titleREGIONALISME MODERN (TRANSFORMATIF) MASJID BERLANGGAM JAWA (Studi Kasus Bangunan Masjid Field Research Center Kulon Progo)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record