| dc.description.abstract | Kemiskinan dapat dijabarkan sebagai keadaan di mana masyarakat atau individu
tidak dapat memenuhi kebutuhan standar kehidupan di suatu daerah tertentu. Keadaan ini
dilihat dari seberapa besar kecilnya kesejahteraan yang diukur dari pemenuhan kebutuhan
melalui pendapatan yang diperoleh. Pendapatan tadi dipengaruhi oleh banyak faktor
seperti kualitas individu yang dapat dilihat melalui IPM, besaran nilai tambah dalam
pertumbuhan ekonomi pada daerah tertentu dan periode tertentu melalui PDRB. Besaran
tingkat pengangguran suatu daerah juga memberikan dampak persaingan yang ketat dalam
memperebutkan lapangan pekerjaan, dengan hukum permintaan penawaran ini juga dapat
mempengaruhi upah yang diterima walaupun besaran minimal telah ditentukan oleh
pemerintah daerah. Tingginya angka PDRB, TPT dan UMK menjadi indikator bahwa
proses pembangunan mengalami pertumbuhan dengan pemanfaatan dana transfer, salah
satunya melalui DBH sebagai modal pemerintah daerah dalam proses pembangunan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor IPM, DBH, PDRB, TPT, dan
UMK terhadap jumlah kemiskinan pada tingkat kota di Provinsi Jawa Tengah dengan
rentang tahun antara 2017-2021. Merupakan penelitian kuantitatif yakni dengan
penggunaan data sekunder dari Badan Pusat Statistika dan kementerian keuangan tahun
2017-2021. Adapun jenis data yang digunakan adalah data panel dimana gabungan antara
cross section (kota di Provinsi Jawa Tengah) dan timeseries (rentang tahun 2017-2021) sebagai
instrumen penelitian serta digunakannya E-Views 10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel Dana Bagi Hasil. Pada variabel lain
berpengaruh positif dan tidak signifikan yaitu variabel PDRB dan TPT. Sedangkan variabel
Indeks Pembangunan Manusia dan Upah Minimum berpengaruh negatif dan signifikan.
Ini menunjukkan bahwa variabel IPM, DBH, PDRB, TPT dan UMP memiliki pengaruh
terhadap variabel Jumlah Kemiskinan di tingkat Kota Provinsi Jawa Tengah. | en_US |
