Show simple item record

dc.contributor.authorOKTANA SINAR HARAPAN PUTRA
dc.date.accessioned2023-03-10T06:39:21Z
dc.date.available2023-03-10T06:39:21Z
dc.date.issued2023-02-01
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/42713
dc.description.abstractInstalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal Tirto Mili mengolah air limbah pemukiman yang dihasilkan oleh aktivitas domestik. IPAL ini telah beroperasi selama 8 tahun sejak tahun 2014, pertumbuhan penduduk menambah beban pengolahan IPAL, sehingga diperlukan analisis untuk mengetahui efisiensi kinerja IPAL. IPAL Komunal Tirto Mili memiliki sistem pengolahan air limbah dengan kombinasi teknologi anaerobic baffled reactor (ABR), anaerobic filter (AF) dan rotating biological contractor (RBC). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis operasional IPAL dengan menguji parameter pH, DO, BOD, COD, TSS dan total coliform dari inlet hingga outlet dari IPAL dan membandingkannya dengan Permen LHK no 68 tahun 2016 untuk mengetahui efektivitas operasional IPAL. Berdasarkan pengujian parameter rata-rata data air limbah pada outlet dengan konsentrasi pH sebesar 7, DO sebesar 4,4 mg/L, BOD sebesar 32,5 mg/l, parameter COD sebesar 125,8 mg/l, parameter TSS sebesar 92,12 mg/l dan parameter total coliform sebesar >4600 APM/100ml. Kinerja keseluruhan IPAL sudah baik, namun masih ada parameter yang konsentrasinya melebihi baku mutu. Berdasarkan pengujian air limbah dengan sampel dari inlet dan outlet IPAL di laboratorium, parameter total coliform tidak memenuhi baku mutu. Sementara itu, dimensi unit pengolahan air limbah telah memenuhi kriteria desain yang ada. Dalam seluruh sistem pengolahan, perlu adanya evaluasi pengolahan dengan penambahan unit desinfeksi dengan bak desinfeksi menggunakan kaporit (Ca(OCl)2).en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titleEvaluasi Desain Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal Tirto Mili, Yogyakartaen_US
dc.Identifier.NIM18513046


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record