Analisis Kinerja Operasional Dan Pelayanan Kereta Komuter Relasi Rangkasbitung-Tanah Abang (Operational And Service Performance Analyses Of Rangkasbitung-Tanah Abang Commuter Lines)
Abstract
Tangerang Selatan, Tangerang, dan Lebak adalah kota-kota urban yang terletak di sekitar
Jakarta, yang penduduknya sering melakukan mobilitas ke Jakarta. Salah satu transportasi umum
yang pilihan utama para komuter adalah kereta komuter. PT KCI saat ini mengoperasikan 16
rangkaian dengan 85 jumlah perjalanan Rangkasbitung-Tanahabang setiap harinya. Berdasarkan
observasi, permasalahan yang sering terjadi pada kereta komuter adalah waktu kedatangan kereta
yang terlambat dan kelebihan kapasitas saat peak hour yang berakibat berkurangnya aspek
kenyamanan dan keamanan. Berdasarkan hal tersebut, penulis melakukan evaluasi kinerja
operasional, kinerja pelayanan, dan tingkat kepuasan pengguna jasa.
Metode yang digunakan untuk evaluasi kinerja operasional adalah melakukan survei
langsung untuk mendapatkan nilai faktor muat, kecepatan operasi, ketepatan waktu, dan kapasitas
lintas. kemudian menganalisisnya dengan mengacu kepada PP Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2009, Permenhub Republik Indonesia Nomor 175 Tahun 2015, dan Dirjen Perhubungan Darat No.
SK.687/AJ.206/DRJD/2002, dan Permenhub Republik Indonesia Nomor PM 121 Tahun 2017.
Hasil kinerja operasional dari aspek load factor didapatkan sebesar 27,38% saat weekend dan
40,58% saat weekday untuk relasi RK-THB serta sebesar 26,67% saat weekend dan 42,62% saat
weekday untuk relasi THB-RK. Kecepatan perjalanan sebesar 45,56 km/jam untuk relasi RK-THB
dan sebesar 46,75 km/jam untuk relasi THB-RK Keterlambatan sebesar 0,64% untuk relasi RKTHB
dan
sebesar
4,33%
untuk
relasi
RK-THB.
Kapasitas
lintas
RK-THB
sebesar
87,1%
pada
fase
peak
hour
dan
sebesar
73,89%
pada
fase
off-peak
hour.
Lintas
RK-THB
jenuh
dalam
waktu
3,49
tahun
pada
fase
peak
hour
dan
4,35
tahun
pada
fase
off-peak
hour.
Hasil
kinerja
pelayanan
Kereta
Komuter
RK-THB dengan metode IPA menunjukkan ketersedian P3K, CCTV, no tlp/pesan
pengaduan, nomor dan relasi kereta, serta fasilitas penunjang difabel perlu ditingkatkan.
Berdasarkan tingkat kepuasan penumpang dengan metode CSI, didapatkan nilai sebesar 78,929
(puas).
Collections
- Civil Engineering [4199]