dc.description.abstract | Pengolahan air limbah hasil pelindian air menggunakan metode evaporasi. Sebelum
masuk pada tahap evaporasi, dilakukan proses pembuatan umpan (air limbah). Campuran pasir
zirkon dengan natrium hidroksida digunakan sebagai bahan utama dalam proses peleburan.
Padatan hasil leburan dilakukan proses pelindian secara bertingkat menggunakan air. Analisis
yang dilakukan sesuai dengan unsur atau komponen yang berpengaruh terhadap air proses yaitu
Si, Na, Fe, Mg, Ca, radioaktivitas dan derajat keasaman, sehingga instrument analisis yang
digunakan antara lain: pH meter, AAS, ICP, spektrofotometer UV-Vis, spektrometer alpha dan
beta. Hasil karakterisasi pasir zirkon dengan XRF diperoleh unsur dengan konsentrasi dalam
% berat sebagai berikut: ZrO: (61,50%), SiO: (31,90%), Na:O (0,00%), Fe:0s3 (0,10%),
MgO(0,20%), CaO (0,00%), TiO2 (0,70%), HfO2 (1,70%), ThO2(491,5 ppm) dan U3Os (478.9
ppm). Kemudian diperoleh hasil radioaktivitas alpha sebesar 2,523 + 0,143 Bqg/kg dan beta
sebesar 8,649 + 0,127 Bq/kg. Proses pelindian air menghasilkan air limbah dengan volume
berkisar 30 L sampai 40 L disetiap tingkatnya, sedangkan proses evaporasi menghasilkan
kondensat dan konsentrat. Diperoleh kadar tertinggi radioaktivitas alpha total pada air limbah,
konsentrat evaporasi dan kondensat evaporasi berturut-turut sebesar 2,436 Bqg/L; 0,198 Bg/L
dan; <0,012 (Minimum Detectable Activity). Selanjutnya kadar tertinggi radioaktivitas beta
total pada air limbah sebesar 1,811 Bg/L sedangkan pada kondensat dan konsentrat diperoleh
<0,012 (Minimum Detectable Activity). Diperoleh hasil analisis konsentrasi Si, Na, Fe, Mg, Ca,
dan radioaktivitas pada kondensat evaporasi yang diperoleh telah memenuhi baku mutu air. | en_US |