Hubungan Antara Kohesivitas Keluarga dan Identity Achievement pada Remaja
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara kohesivitas keluarga dengan identity achievement. Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara kohesivitas keluarga dengan identity achievement pada remaja, semakin tinggi kohesivitas keluarga, semakin tinggi identity achievement. Sebaliknya jika semakin rendah kohesivitas keluarga, semakin rendah identity achievement. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja dengan rentang usia menurut Santrok (2001) adalah antara 18 sampai 22 tahun. Tekhnik pengambilan data yang digunakan adalah metode purposive sampling. Adapun skala yang digunakan adalah adaptasi dari Extended Objective Measure of Ego Identity Status – 2nd Revision (EOMEIS-2nd R) yang dibuat oleh Adams, dkk, (Adams, 1998), yang berjumlah 11 aitem, mengacu pada aspek yang ada dalam skala Extended Objective Measure of Ego Identity Status – 2 Revision (EOMEIS-2 R) dan skala kohesivitas keluarga mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh David H.Olson dkk. Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan SPSS for Windows versi 17.0 untuk menguji apakah terdapat hubungan kohesivitas keluarga dengan identity achievement. Korelasi product moment dari Spearman Rho menunjukan hasil r = -0,104 dengan p = 0,237 (p>0,05) yang artinya tidak ada hubungan antara kohesivitas keluarga dengan identity achievement pada remaja. Jadi hipotesis dalam penelitian ini tidak diterima.
Collections
- Psychology [2173]