Evaluasi Kinerja Operasional Dan Tingkat Kepuasan Penumpang Krl Yogyakarta – Solo (Operational Performance Evaluation And Passenger Satisfaction Of Public Transport Commuter Line Yogyakarta – Solo)
Abstract
Aktivitas pergerakan manusia antara kota Jogja – Solo merupakan pergerakan yang cukup
padat. Salah satu moda transportasi yang dapat menjadi pilihan untuk melayani pergerakan antara
kedua kota ini adalah KRL (Commuter Line). KRL Jogja - Solo mulai beroperasi penuh sejak 10
Februari 2021 menggantikan KRD Prambanan Ekspres (Prameks) yang telah beroperasi selama 27
tahun. Perihal digantikannya KRD Prameks menjadi KRL Jogja – Solo dan didukung dengan
tingginya minat masyarakat dalam menggunakan KRL Jogja – Solo perlu dilakukannya evaluasi
baik dari sarana yaitu KRL Jogja – Solo maupun prasarananya yaitu Stasiun Yogyakarta. Aspek
yang akan dievaluasi pada penelitian ini yaitu kinerja operasional (load factor, waktu tempuh, waktu
henti dan waktu tunda) dan kinerja pelayanan berdasarkan kepuasan penumpang.
Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja operasional yaitu dengan membandingkan
hasil dari load factor, waktu tempuh, waktu henti dan waktu tunda dengan acuan yang berlaku yaitu
PM 17 Tahun 2018 dan PM 63 Tahun 2019, sedangkan untuk mengukur kinerja pelayanan KRL dan
Stasiun menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA).
Hasil kinerja operasional didapat bahwa waktu tempuh dan waktu tunda sudah memenuhi
acuan yang ditetapkan sedangkan load factor dan waktu henti masih belum memenuhi acuan yang
ditetapkan. Nilai load factor paling tinggi untuk KRL relasi Yogyakarta – Palur sebesar 62,50%
sedangkan untuk rute sebaliknya sebesar 58,73%. Untuk waktu tempuh aktual untuk relasi
Yogyakarta – Palur 94 menit, relasi Yogyakarta – Solo Balapan 72 menit, relasi Palur – Yogyakarta
87 menit, relasi Solo Balapan – Yogyakarta 70 menit. Untuk waktu tunda aktual relasi Yogyakarta
– Palur 0,46 menit, relasi Yogyakarta – Solo Balapan 0,45 menit, relasi Palur – Yogyakarta 2,38
menit, relasi Solo Balapan – Yogyakarta 1,09 menit. Untuk waktu henti aktual relasi Yogyakarta –
Palur 31 menit, relasi Yogyakarta – Solo Balapan 11 menit, relasi Palur – Yogyakarta 14 menit,
relasi Solo Balapan – Yogyakarta 9 menit. Hasil kinerja pelayanan di Stasiun Yogyakarta dengan
metode IPA menunjukkan masih terdapat atribut-atribut di Stasiun Yogyakarta yang perlu menjadi
prioritas untuk ditingkat kinerjanya. Atribut-atribut tersebut diantaranya adalah ketersediaan CCTV,
toilet yang bersih, ketersediaan AC atau kipas angin dan pemberian informasi ketika terjadi
gangguan perjalanan. Sedangkan hasil kinerja pelayanan di KRL Jogja – Solo dengan metode IPA
terdapat atribut-atribut yang perlu menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan kinerjanya adalah
ketersediaan CCTV dalam rangkaian kereta dan pemberian informasi jika terjadi gangguan selama
perjalanan KRL.
Collections
- Civil Engineering [4258]