Religiusitas Sebagai Moderator Dari Resiliensi Dan Stres Pada Individu Yang Terinfeksi Covid-19
Abstract
Pandemi Covid-19 mempengaruhi banyak bidang dalam kehidupan. Tidak hanya berdampak dalam
bidang Pendidikan, ekonomi, sosial dan Kesehatan secara fisik, namun juga secara psikologis,
terlebih pada individu-individu yang terinfeksi Covid-19. Banyak peneliti yang menemukan bahwa
pandemi menimbulkan berbagai macam permasalahan psikologis, salah satunya adalah stres. Untuk
melindungi diri dari jeratan stres, diperlukannya suatu kemampuan yang dinamakan resiliensi, yang
didalamnya juga terdapat indikator religiusitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
antara resiliensi dan stres ditinjau dari religiusitas sebagai variabel moderator pada individu yang
terinfeksi Covid-19. Subjek penelitian adalah individu yang positif terinfeksi Covid-19 dan sedang
menjalani masa karantina mandiri ataupun secara intensif. Hipotesis penelitian ini yaitu terdapat
pengaruh resiliensi terhadap stres dan religiusitas dapat menjadi variabel moderator antara resiliensi
dan stres pada individu yang terinfeksi Covid-19. Alat ukur yang digunakan adalah skala resiliensi
yang mengacu pada The Resilience Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC ) dan telah uji coba
oleh Putri (2017), skala religiusitas yang digunakan ialah modifikasi dari Skala Religiusitas Muslim
(Amir, 2021) dan skala stres yang digunakan adalah sub-skala stres pada Depression Anxiety Stress
Scale-21 (DASS-21) yang telah ditranslasi dan diuji cobakan oleh Oei, Sawang, Goh, dan Mukhtar
(2013). Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan menggunakan moderated regression analisys
yang dioperasikan melalui software SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh antara
resiliensi dan stres pada individu yang terinfeksi Covid-19 namun religiusitas tidak terbukti dapat
menjadi variabel moderator diantara keduanya.
Collections
- Master of Psychology [349]