Show simple item record

dc.contributor.advisorEndang Yuniarti.,S.Si.,M.Kes.,Apt.,
dc.contributor.authorULYA RAHMA
dc.date.accessioned2017-11-14T04:48:04Z
dc.date.available2017-11-14T04:48:04Z
dc.date.issued2017-01
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/4236
dc.description.abstractTahap pengadaan obat merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan perencanaan kebutuhan obat pada suatu instalasi farmasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proses pengadaan obat, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengadaan, mengetahui kendala-kendala yang dihadapi pada tahap pengadaan obat, dan mengetahui strategi yang digunakan dalam menghadapi kendala pada tahap pengadaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pemerintah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif berupa studi kasus yang bersifat eksploratif dengan pelaksanaan pengumpulan data kualitatif yang di dapat melalui kegiatan wawancara mendalam terhadap pihak yang berwenang terkait dengan sistem pengadaan obat di Rumah Sakit X dan Rumah Sakit Y. Data lapangan yang telah didapatkan ditranskrip dan dianalisis menggunakan metode coding. Hasil penelitian didapatkan bahwa proses pengadaan obat era Jaminan Kesehatan Nasional di instalasi farmasi rumah sakit pemerintah di Yogyakarta dilakukan secara online melalui e-catalogue dengan cara e-purchasing. Faktor yang mempengaruhi pengadaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pemerintah di Yogyakarta yaitu supplier dan harga obat pada metode pengadaan selain e-purchasing. Kendala yang dihadapi dalam melakukan pengadaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pemerintah di Yogyakarta yaitu kekosongan obat yang masuk di dalam Formularium Nasional dan ecatalogue serta sistem e-catalogue yang sering bermasalah. Strategi yang dilakukan dalam menghadapi kendala yang terjadi pada tahap pengadaan obat era Jaminan Kesehatan Nasional yaitu apabila sistem e-catalogu mengalami kendala seperti stok kosong dari pabrik atau supplier e-catalogue maka kedua rumah sakit pemerintah tersebut melakukan pembelian obat secara langsung dengan menyesuaikan jenis dan harga mengacu pada e-catalogue. Apabila masih tidak didapat obat yang dicari, maka pihak rumah sakit harus membeli obat branded meski dengan harga yang lebih tinggi demi pelayanan mutu kesehatan masyarakat terpenuhi dengan baik.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.titleStudi Pengelolaan Obat Tahap Pengadaan pada Era Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah Sakit Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakartaen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record